Selasa, 01 April 2025

PENTINGNYA MONITORING DALAM PELAKSAAAN KEGIATAN DESA OLEH TRIPIKA KECAMATAN


Pentingnya Monitoring dalam Pelaksanaan Kegiatan Desa oleh Tripika Kecamatan

Monitoring merupakan proses yang krusial dalam pelaksanaan kegiatan di tingkat desa. Dalam konteks Tripika Kecamatan (yang terdiri dari tiga unsur, yaitu Camat, Kapolsek, dan Danramil), peran monitoring sangat penting untuk memastikan keberhasilan program-program pembangunan dan kegiatan yang diadakan di desa. Berikut adalah beberapa alasan mengapa monitoring sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan desa:

Menjamin Kualitas Pelaksanaan Kegiatan
  • Monitoring yang baik membantu memastikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan standar yang telah ditetapkan. Hal ini mencakup:
  • Kesesuaian dengan Rencana Kegiatan: Memastikan bahwa setiap kegiatan berlangsung sesuai dengan dokumen perencanaan yang telah dibuat.
  • Pengawasan Realisasi Anggaran: Memastikan anggaran yang dialokasikan digunakan dengan tepat dan efisien.

Mengidentifikasi Masalah dan Tantangan
  • Melalui monitoring, Tripika Kecamatan dapat mengidentifikasi masalah dan tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan. Hal ini memungkinkan tindakan cepat untuk mengatasi masalah, seperti:
  • Analisis Risiko: Mengidentifikasi potensi risiko yang dapat menghambat pelaksanaan kegiatan.
  • Taktik Perbaikan: Mengembangkan rekomendasi untuk memperbaiki proses atau menghadapi masalah yang muncul.

Peningkatan Akuntabilitas
  • Monitoring membantu meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan program di desa. Hal ini termasuk:
  • Pelaporan: Memastikan bahwa laporan mengenai pelaksanaan kegiatan disusun dan disampaikan dengan akurat.
  • Transparansi: Menciptakan transparansi dalam pengelolaan anggaran dan kegiatan, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.

Pemberian Umpan Balik
  • Monitoring memberikan umpan balik yang dapat digunakan untuk perbaikan di masa mendatang. Dengan menganalisis hasil kegiatan, Tripika Kecamatan dapat:
  • Evaluasi Kinerja: Menilai apakah kegiatan mencapai tujuan yang diharapkan.
  • Rekomendasi Perbaikan: Memberikan rekomendasi untuk kegiatan serupa di masa yang akan datang.

Peningkatan Partisipasi Masyarakat
  • Dengan adanya monitoring yang melibatkan masyarakat, akan terjadi peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan desa. Hal ini bisa dicapai dengan:
  • Pencerdasan Masyarakat: Memberikan informasi yang jelas mengenai proses kegiatan dan manfaatnya.
  • Keterlibatan Langsung: Melibatkan masyarakat dalam proses monitoring, sehingga mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan.

Mendorong Sinergi Antara Unsur Tripika
Monitoring juga berfungsi untuk mendorong kerjasama dan sinergi antara Camat, Kapolsek, dan Danramil. Kegiatan yang saling berhubungan memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak untuk memastikan keberhasilan, agar:

  • Koordinasi Efektif: Masing-masing pihak dapat berkoordinasi dengan baik demi pencapaian tujuan yang sama.
  • Pemecahan Masalah Secara Bersama: Permasalahan yang dihadapi dapat diatasi secara bersama-sama dengan pendekatan yang holistik.

Monitoring merupakan elemen yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan di desa oleh Tripika Kecamatan. Melalui monitoring, keberhasilan, efisiensi, dan efektivitas kegiatan dapat ditingkatkan, sambil menjaga akuntabilitas dan transparansi. Upaya ini tidak hanya menghasilkan hasil yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, serta menciptakan sinergi yang lebih baik antarinstansi yang terlibat. Dengan demikian, monitoring yang terencana dan sistematis akan berkontribusi pada pembangunan desa yang berkelanjutan dan progresif.

Senin, 31 Maret 2025

REUNI SEBAGAI AJANG MEMPERERAT KEMBALI JALINAN KISAH DI SEKOLAH

Reuni sebagai Ajang Mempererat Jalinan Kisah di Sekolah

Reuni merupakan momen berharga yang sering kali dinanti-nanti oleh para alumni sebuah sekolah. Momen ini biasanya digunakan untuk bertemu kembali dengan teman-teman sekolah, mengenang kisah masa lalu, dan memperkuat ikatan persahabatan yang telah terjalin. Mengadakan reuni di tempat wisata dapat menambah keseruan dan kehangatan dalam acara tersebut. Berikut adalah beberapa langkah dan ide untuk menyelenggarakan reuni yang sukses di tempat wisata:

Perencanaan Acara
  • Penentuan Waktu dan Tempat: Tentukan waktu yang sesuai untuk semua peserta. Pilih tempat wisata yang menarik dan mudah diakses, seperti pantai, taman hiburan, atau tempat sejarah.
  • Anggaran: Buat anggaran yang mencakup biaya sewa tempat, transportasi, makanan, dan kegiatan. Pertimbangkan untuk membagi biaya secara adil di antara peserta.

Menghimpun Peserta
  • Undangan: Buat undangan yang menarik dan informatif. Gunakan media sosial, grup WhatsApp, atau email untuk menjangkau semua teman sekelas.
  • Konfirmasi Kehadiran: Mintalah peserta untuk mengonfirmasi kehadiran, sehingga Anda dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih baik.

Menyusun Agenda Kegiatan
  • Rencanakan agenda kegiatan yang variatif dan menyenangkan. Beberapa ide kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
  • Sesi Kenangan: Ajak setiap orang untuk berbagi kenangan lucu atau memorable dari masa sekolah.
  • Permainan dan Lomba: Adakan permainan nostalgia yang relevan dengan masa sekolah, seperti lomba mengenali teman, kuis tentang sekolah, atau permainan tradisional.
  • Foto Bersama: Sediakan sesi foto untuk mengabadikan momen kebersamaan. Kenang kembali dengan pose-pose khas dari masa sekolah.

Makanan dan Minuman
  • Penyajian Makanan: Sediakan makanan dan minuman yang sesuai dengan tempat wisata. Jika memungkinkan, pilihlah makanan lokal yang dapat menjadi bagian dari pengalaman berwisata.
  • Catering atau Potluck: Pertimbangkan untuk menggunakan jasa catering atau mengadakan potluck, di mana setiap peserta membawa satu hidangan.

Dokumentasi dan Kenang-kenangan
  • Rekam Momen: Siapkan fotografer atau pelajari cara menggunakan smartphone dengan baik untuk mendokumentasikan momen. Buat video pendek yang menyatukan kenangan selama reuni.
  • Souvenir: Berikan kenang-kenangan kecil sebagai simbol reuni, seperti pin, mug, atau foto kolase. Ini akan menjadi pengingat yang manis bagi semua anggota.

Penutup dan Harapan ke Depan
Ucapan Terima Kasih: Di akhir acara, sampaikan ucapan terima kasih kepada semua peserta yang telah hadir dan berkontribusi dalam kesuksesan reuni.
Harapan untuk Pertemuan Selanjutnya: Diskusikan harapan untuk pertemuan mendatang, apakah ingin mengadakan reuni secara berkala atau berencana untuk menjaga komunikasi melalui grup atau media sosial.


Reuni di tempat wisata tidak hanya memberikan kesempatan untuk mengingat kembali momen-momen indah di sekolah, tetapi juga meningkatkan rasa persahabatan dan kebersamaan. Kegiatan ini bisa menjadi wahana untuk berbagi cerita, membangun kembali hubungan, dan saling mendukung satu sama lain dalam perjalanan hidup setelah sekolah. Semoga reuni ini dapat menjadi memori berharga dan mempererat jalinan kisah antara teman-teman sekolah yang tak terlupakan.


 

Minggu, 30 Maret 2025

PENGUKUHAN PASKIBRAKA DALAM DUKUNGAN HARI KEMERDEKAAN NKRI

 

Pengukuhan Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) merupakan sebuah momen yang sangat penting dalam rangka mendukung peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (NKRI) yang jatuh pada tanggal 17 Agustus setiap tahun. Berikut adalah penjelasan mengenai pengukuhan Paskibra dalam konteks dukungan terhadap Hari Kemerdekaan:

Pengertian Paskibra
Paskibra adalah sekelompok siswa yang terlatih untuk mengibarkan bendera merah-putih pada hari-hari besar nasional, terutama pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Mereka dilatih untuk memiliki disiplin, semangat kebangsaan, dan rasa tanggung jawab.

Tujuan Pengukuhan Paskibra
Menghormati Nilai-Nilai Kebangsaan: Meningkatkan kesadaran dan penghormatan terhadap nilai-nilai kemerdekaan dan simbol negara.
Membangun Karakter: Membentuk karakter kepemimpinan dan tanggung jawab pada siswa yang terlibat dalam Paskibra.
Memupuk Rasa Cinta Tanah Air: Mendorong generasi muda untuk mencintai dan menghargai negara serta budaya Indonesia.

Persiapan Pengukuhan
  • Seleksi Anggota
  • Melakukan seleksi untuk menentukan siswa yang memenuhi kriteria fisik, mental, dan disiplin untuk menjadi anggota Paskibra.

Pelatihan
Mengadakan pelatihan yang meliputi kemampuan baris-berbaris, pengibaran bendera, dan pemahaman tentang sejarah kemerdekaan serta makna bendera merah-putih.

Seragam dan Perlengkapan
Menyediakan seragam resmi Paskibra yang mencerminkan kebanggaan bangsa, lengkap dengan atribut yang diperlukan.

Proses Pengukuhan
  • Upacara Pengukuhan: Dilaksanakan dengan mengundang para pejabat daerah, kepala sekolah, dan orang tua siswa. Dalam upacara ini, anggota Paskibra resmi dilantik dan diikrarkan menjadi pengibar bendera.
  • Acara Simbolis: Penyerahan bendera merah-putih kepada perwakilan anggota Paskibra sebagai simbol tanggung jawab mereka dalam mengibarkan bendera.

Peringatan Hari Kemerdekaan
  • Tugas Pengibaran Bendera: Anggota Paskibra bertugas untuk mengibarkan bendera pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan yang dilaksanakan di tingkat sekolah, desa, atau daerah.
  • Partisipasi dalam Kegiatan Lain Anggota Paskibra juga bisa dilibatkan dalam kegiatan lain seperti lomba-lomba kemerdekaan dan acara sosial lainnya.

Evaluasi dan Tindak Lanjut
  • Refleksi Pasca Pengukuhan: Melakukan evaluasi terhadap kinerja Paskibra setelah pengukuhan untuk meningkatkan kualitas di tahun-tahun berikutnya.
  • Pelatihan Berkelanjutan: Mengadakan pelatihan lanjutan untuk anggota Paskibra agar selalu siap dan dapat menjalankan tugas dengan baik.
Pengukuhan Paskibra adalah suatu bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan yang telah merebut kemerdekaan. Melalui pengukuhan ini, diharapkan anggota Paskibra dapat menjadi teladan bagi generasi muda lainnya dalam mencintai dan menjaga kedaulatan serta keutuhan NKRI. 

Dukungan terhadap Hari Kemerdekaan melalui Paskibra juga merupakan langkah untuk menanamkan rasa cinta tanah air, nasionalisme, dan semangat juang pada generasi muda.


Sabtu, 29 Maret 2025

PENYELENGGARAAN POSYANDU YANG BERKELANJUTAN DENGAN PENGADAAN POSYANDU YANG RAMAH ANAK




Penyelenggaraan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang berkelanjutan dan ramah anak merupakan langkah penting dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan anak serta ibu. Berikut adalah panduan untuk merancang dan melaksanakan Posyandu yang memenuhi kriteria tersebut:

Pengertian Posyandu Ramah Anak
Posyandu ramah anak adalah pos pelayanan kesehatan yang dirancang untuk menjadikan anak sebagai pusat perhatian, memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anak, serta menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak dan keluarganya.

Tujuan
- Meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan bagi anak dan ibu.
- Menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak.
- Memberdayakan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kesehatan anak.

Komponen Posyandu Ramah Anak
  • Fasilitas Ramah Anak: Ruang yang bersih, nyaman, dan aman untuk anak, dengan area bermain yang cukup.
  • Pelayanan Kesehatan: Pemeriksaan kesehatan, imunisasi, pemantauan pertumbuhan, dan nutrisi.
  • Edukasi: Penyuluhan tentang kesehatan dan gizi, termasuk cara memberikan makanan yang sehat untuk anak.
  • Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam kegiatan Posyandu dan memberikan panduan yang jelas tentang perawatan anak.

Strategi Pelaksanaan
a. Persiapan dan Pengadaan Sumber Daya
  • Pelatihan Tenaga Kesehatan: Memberikan pelatihan kepada kader kesehatan dan tenaga kesehatan tentang cara pelayanan yang ramah anak.
  • Pengadaan Sarana dan Prasarana: Menyiapkan peralatan kesehatan yang ramah anak, area bermain, dan ruang tunggu yang nyaman.

b. Penyelenggaraan Kegiatan
  • Jadwal Kegiatan Teratur: Menetapkan jadwal kunjungan yang dapat diandalkan dan mudah diakses oleh masyarakat.
  • Kegiatan Terintegrasi" Mengintegrasikan layanan kesehatan dengan kegiatan lain seperti penyuluhan tentang pola asuh anak.

 c. Kemitraan dan Keterlibatan Masyarakat
  • Kolaborasi dengan Stakeholder: Bekerjasama dengan lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta untuk mendukung penyelenggaraan Posyandu.
  • Partisipasi Masyarakat: Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Posyandu.

Evaluasi dan Tindakan Lanjutan
  • Monitoring dan Evaluasi: Melaksanakan evaluasi rutin untuk menilai efektivitas layanan, kepuasan masyarakat, dan pencapaian tujuan.
  • Perbaikan Berkelanjutan: Berdasarkan hasil evaluasi, melakukan perbaikan pada aspek yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan.

Kesadaran dan Edukasi Masyarakat
  • Kampanye Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Posyandu ramah anak melalui kampanye di media sosial, pertemuan komunitas, dan penyuluhan.
  • Edukasi kepada Orang Tua: Menerapkan program pendidikan tentang kesehatan anak, gizi, dan pentingnya imunisasi.

Penyelenggaraan Posyandu yang berkelanjutan dan ramah anak memerlukan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan. Melalui upaya ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.

Dengan langkah-langkah dan strategi yang tepat, Posyandu dapat menjadi tempat yang aman dan efektif untuk mendukung kesehatan anak dan keluarga.

Jumat, 28 Maret 2025

PELATIHAN PENGIMPLEMENTASIAN P5 DALAM KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH


Pelatihan pengimplementasian P5 (Project Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Kurikulum Merdeka di sekolah merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan siswa. Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat menjadi panduan dalam pelaksanaan pelatihan ini:

Tujuan Pelatihan
  • Memahami Konsep P5: Peserta pelatihan dapat menjelaskan apa itu P5 dan bagaimana prinsip-prinsipnya diterapkan dalam suasana belajar.
  • Integrasi dalam Kurikulum Merdeka: Peserta dapat memahami bagaimana P5 dapat diintegrasikan ke dalam Kurikulum Merdeka yang bersifat fleksibel.
  • Pengembangan Keterampilan: Meningkatkan keterampilan guru dalam merancang dan melaksanakan proyek berbasis pembelajaran.
  • Peningkatan Kreativitas Siswa: Menumbuhkan kreativitas dan inovasi siswa melalui proyek yang mereka kerjakan.

Materi Pelatihan
  • Pengenalan Kurikulum Merdeka: Penjelasan tentang karakteristik, tujuan, dan prinsip Kurikulum Merdeka.
  • Prinsip dan Tahapan P5:
   - Identifikasi topik dan tujuan proyek.
   - Perencanaan proyek.
   - Pelaksanaan proyek.
   - Presentasi dan refleksi hasil proyek.
  • Metode Pembelajaran Interaktif: Teknik mengajar yang mendorong partisipasi aktif siswa.
  • Penilaian dalam P5: Cara menilai hasil kerja siswa yang berbasis proyek dan feedback yang membangun.
  • Studi Kasus: Analisis kasus-kasus sukses implementasi P5 di sekolah lain.

Metode Pelatihan
  • Presentasi dan Diskusi: Menyampaikan informasi sejarah, teori, dan praktik melalui presentasi, diikuti dengan diskusi kelompok.
  • Workshop Praktis: Peserta mencoba merancang proyek P5 yang sesuai dengan kurikulum mereka.
  • Simulasi: Melakukan simulasi pembelajaran P5 agar guru bisa merasakan praktik langsung.
  • Kolaborasi: Mendorong peserta untuk bekerja sama dalam kelompok untuk merancang proyek.

Evaluasi dan Tindak Lanjut
  • Feedback dari Peserta: Mengumpulkan masukan dari peserta tentang pelatihan untuk perbaikan di masa depan.@sitiaisyah110385
  • Rencana Tindak Lanjut: Memfasilitasi kelompok belajar atau komunitas guru untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik setelah pelatihan.
  • Monitoring dan Evaluasi: Menyusun rencana untuk memantau implementasi P5 di kelas dan evaluasi efektivitasnya.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam mengenai pentingnya P5 dan bagaimana cara mengimplementasikannya dalam Kurikulum Merdeka, sehingga setiap siswa dapat belajar dengan cara yang lebih menarik dan relevan dengan kehidupan nyata. @sitiaisyah110385

Semoga panduan ini bermanfaat dalam menyusun dan melaksanakan pelatihan mengenai pengimplementasian P5 di sekolah.


 

Kamis, 27 Maret 2025

PELATIHAN APLIKASI TEKNO DESA DI DESA ITTERUNG KEC. TELLU SIATTINGE


Pelatihan aplikasi Tekno Desa di Desa Itterung, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, merupakan langkah strategis dalam mendukung pengembangan sistem informasi desa berbasis web. Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat dikemukakan terkait pelatihan ini:

1. Tujuan Pelatihan
  • Pelatihan ini bertujuan untuk:
  • Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perangkat desa dan masyarakat dalam menggunakan aplikasi berbasis teknologi informasi.
  • Mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan administrasi desa.
  • Mempermudah akses informasi mengenai kegiatan dan program desa kepada masyarakat.

2. Manfaat Aplikasi Tekno Desa
  • Peningkatan Layanan Publik: Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk memperoleh informasi yang cepat dan akurat mengenai layanan yang disediakan oleh pemerintah desa.
  • Pengelolaan Data yang Efisien: Dengan sistem informasi berbasis web, data desa dapat dikelola dengan lebih baik, termasuk pengelolaan anggaran, pengentrian data penduduk, dan kegiatan pembangunan.
  • Partisipasi Masyarakat: Aplikasi ini juga dapat memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan evaluasi program-program desa.

3. Materi Pelatihan
  • Materi yang dapat diberikan dalam pelatihan ini antara lain:
  • Pengenalan dasar-dasar teknologi informasi dan aplikasi Tekno Desa.
  • Cara menggunakan aplikasi untuk pengelolaan data desa.
  •  Pelatihan tentang pembuatan dan pengelolaan konten informasi desa (misalnya berita, agenda, dan laporan).
  • Tips dan trik pemeliharaan sistem informasi agar tetap up-to-date.

4. Peran Pendidik dan Narasumber
Untuk memastikan keberhasilan pelatihan, penting untuk melibatkan pendidik atau narasumber yang berpengalaman dalam bidang teknologi informasi dan pengelolaan desa. Mereka dapat memberikan gambaran yang jelas tentang implementasi dan manfaat dari aplikasi.

5. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Setelah pelatihan, perlu ada evaluasi untuk mengukur peningkatan keterampilan peserta. Selain itu, tindak lanjut dalam bentuk pendampingan atau konsultasi dapat dilakukan untuk memastikan bahwa perangkat desa dapat mengimplementasikan pengetahuan yang telah didapat.

 6. Dampak Jangka Panjang
Dengan pelatihan ini, diharapkan Desa Itterung dapat menjadi pelopor dalam pemanfaatan teknologi informasi di Kecamatan Tellu Siattinge. Hal ini dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi administrasi desa, tetapi juga untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Pelatihan aplikasi Tekno Desa ini merupakan langkah penting menuju modernisasi dan pengembangan desa yang berkelanjutan. Semoga dengan adanya kegiatan ini, Desa Itterung dapat mencapai tujuan pembangunan yang lebih baik dan memberdayakan masyarakat melalui teknologi.


 

Rabu, 26 Maret 2025

PANEN PADI DI TENGAH RAMADHAN, PERKUAT IMAN DI TENGAH CUACA PANAS YANG TERIK


Panen padi di tengah bulan Ramadan adalah momen yang istimewa dan dapat menjadi ajang untuk memperkuat iman serta menjalin kebersamaan di antara umat. Panen padi di tengah Ramadan adalah momen yang penuh berkah dan makna bagi banyak petani di daerah pertanian. Panen dalam bulan ramadhan ini terjadi di beberapa daerah, khususnya di Desa Itterung kec. Tellu Siattinge Kab. Bone. Di satu sisi, Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim yang biasanya diisi dengan puasa, ibadah, dan peningkatan ketaqwaan. Di sisi lain, panen padi merupakan hasil kerja keras petani yang membutuhkan perhatian dan usaha lebih selama proses budidayanya.

Dalam konteks ini, panen padi di bulan Ramadan dapat dijadikan sebagai simbol penerimaan berkah dari Allah SWT. Untuk para petani, hasil panen yang baik di bulan suci ini bisa diartikan sebagai rezeki yang melimpah. Mereka mungkin juga berbagi sebagian dari hasil panen tersebut dengan tetangga atau orang yang membutuhkan sebagai bentuk sedekah dan berbagi kebahagiaan.

Selain itu, kegiatan panen di bulan Ramadan juga dapat menggambarkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, karena seringkali panen dilakukan secara bersama-sama dengan keluarga dan komunitas. Momen seperti ini juga bisa menjadi kesempatan untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan.

Namun, di bulan Ramadan, petani yang panen juga harus bijak dalam mengatur waktu antara aktivitas panen dan ibadah, seperti salat dan berpuasa, sehingga semua aspek dapat berjalan dengan seimbang.

Secara keseluruhan, panen padi di tengah Ramadan adalah sebuah peristiwa yang tidak hanya berkaitan dengan hasil pertanian, tetapi juga mencakup aspek spiritual dan sosial yang membuatnya lebih bermakna.

Dengan melaksanakan panen padi di tengah Ramadan dengan cara yang penuh makna, diharapkan semua peserta dapat merasakan kebersamaan, memperkuat iman, serta menjaga kesehatan meskipun di tengah cuaca panas. Semoga kegiatan ini membawa berkah dan meningkatkan semangat dalam beribadah.

DAMKAR SERTA MASYARAKAT MENYELAMATKAN SAPI YANG TERPELESET DI SUMUR

Petugas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) berhasil mengevakuasi seekor sapi milik warga yang terpeleset dan jatuh ke dalam sumur di desa itterung k...