Hubungan perencanaan pendidikan dengan aspek demografi
Dalam hal perencanaan pendidikan, baik itu jumlah penduduk, sosial budaya penduduk, wilayah yang dapat diakses. Oleh karena itu, bagian ini dimulai dengan demografi dan perencanaan. Demografi secara etimologis (linguistik) berasal dari bahasa Latin, dan kata ``demogramhie'' terdiri dari dua kata-kata: demo dan graphien. Demo artinya populasi, grafik artinya catatan, pembahasan tentang suatu hal.
Secara etimologis, pengertian demografi adalah pencatatan atau pembahasan mengenai jumlah penduduk suatu wilayah pada suatu waktu tertentu. Dari sudut pandang epistemologis (berbasis ilmu pengetahuan), pengertian demografi tidak sesederhana dari sudut pandang etimologis, dan kata demografi memiliki arti yang lebih spesifik untuk kependudukan.Perencanaan kini menjadi landasan, landasan, tahap persiapan dalam melaksanakan kegiatan.
Ketika perencanaan pendidikan dihubungkan dalam bentuk tren demografi, hal itu dimulai dari wilayah, iklim dan gaya hidup, serta didasarkan pada lokasi di mana lembaga pendidikan dibangun dan ditempatkan. jumlah penduduk, kebutuhan penduduk, dan cakupan wilayah yang ada. Hal inilah yang menjadi dasar perencanaan pendidikan untuk mencapai tujuan yang maksimal.
Alasan mengapa para profesional menggunakan demografi sebagai bagian dari perencanaan mereka biasanya terdiri dari empat tujuan utama: Untuk mengetahui jumlah dan sebaran penduduk pada suatu wilayah tertentu. Gunakan data yang tersedia untuk menjelaskan pertumbuhan, penurunan, dan distribusi populasi di masa lalu dengan sebaik mungkin. Identifikasi hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dan berbagai aspek organisasi sosial. Upaya untuk memprediksi pertumbuhan penduduk di masa depan dan kemungkinan konsekuensinya.
Pada akhirnya, empat tujuan utama ini akan membantu Anda melakukan tugas-tugas berikut: Pendidikan, Perpajakan, Militer, Kesejahteraan Sosial dan Perumahan, rencana pembangunan dan tindakan pemerintah lainnya yang terkait pertanian akan menjadi lebih tepat sasaran mengingat komposisi demografi saat ini dan masa depan. Evaluasi kinerja pembangunan pemerintah berdasarkan perubahan komposisi demografi saat ini dan masa lalu serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Peningkatan standar hidup didasarkan pada angka harapan hidup penduduk, karena tidak ada ukuran yang lebih baik daripada angka harapan hidup masyarakat di suatu negara. Kecepatan pembangunan ekonomi dapat ditentukan oleh ada tidaknya lapangan kerja dan proporsi penduduk pada sektor pertanian, pendidikan, industri, dan jasa. Daerah yang merupakan pusat pendidikan mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi karena banyaknya masyarakat yang ingin mengenyam pendidikan tinggi. Misalnya, sebagai kota pendidikan, Yogyakarta menarik banyak anak sekolah dan pelajar dari seluruh penjuru negeri untuk melanjutkan pendidikan mereka, namun semakin besar populasinya, semakin banyak sekolah, guru, dan infrastruktur yang perlu disediakan.
Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tersebut, pemerintah melakukan cover up atau perubahan terhadap sampul dari pendidikan yang biasanya penuh dengan momok yang ribet diubah menjadi pendidikan lebih menarik dan menantang bagi kaum kalangan muda dan pelajar. Hubungan erat antara tren demografi dan pendidikan memegang peranan yang sangat penting.
Sebab, data demografi yang diperoleh dari sensus, survei, dan catatan peristiwa penting dapat dijadikan landasan dan pedoman perencanaan di bidang pendidikan, termasuk kependudukan. Kajian ini memberikan gambaran yang lebih jelas dan membantu dalam pengambilan kebijakan, seperti menentukan besaran anggaran sektor pendidikan. Dari hubungan di atas terlihat jelas bahwa perkembangan demografi mempunyai dampak terhadap perencanaan pendidikan.