Apakah kamu termasuk orang yang terkadang memiliki ide, namun tidak tahu harus merealisasikannya dimana dan bagaimana caranya? daripada menulis curhatan di media sosial seperti wa dan berbagai platform lainnya, yang suatu waktu memiliki batas penyimpanan. ada bebrbagai paltform yang harus kamu coba bagi yang memiliki ide-ide besar lainnya.
Saat Anda mulai menulis, Anda tidak tahu harus menulis apa dan Anda tidak ingin menulisnya, bukan?
Namun, ketika menulis untuk berbagai platform media blogger, atau media sosial lainnya, baik berupa status, review atau tugas lain. ketika seorang penulis mencoba untuk meliput suatu topik, dibutuhkan waktu kurang dari 30 menit untuk menulis artikel yang terdiri dari 500 hingga 1000 kata.
Namun kelainan ini bersifat abstrak dan tidak sama pada semua penulis. Di satu sisi, ada orang yang menghabiskan berjam-jam di depan laptop atau komputer maupun gadgetnya untuk menulis berbagai berita atau informasi yang penuh di otak dan pikirannya, namun untuk memulai menulis satu kata atau satu kalimat sangat susah, dan terkadang tidak menghasilkan satu idepun dan berakhir di matikannya komputer tanpa ada satu tulisanpun.
biasanya juga yang terjadi, ada berbagai informasi atai ide yang dimunculkan. Namun karena tidak ada mood untuk membuka satu tulisan atau memuat satu tulisan untuk ditulis, jadinya ilmu atau ide itu hanya menjadi kosong dan tidak terealisasikan. Terkadang pula, satu tulisan yang ditulis berkali-kali harus direvisi dengan berbagai diksi yang harus dimuat. Tema yang tidak bisa dimuat atau malah satu tulisan hari ini, tidak nyambung dengan tulisan yang sama jika ingin disambung di hari selanjutnya. Yah itulah berbagai fasilitas yang kadang membuat kita jenuh,
Saat ini, beberapa kendala yang umum dihadapi antara lain: Penulis berasal dari Sulawesi Selatan, tepatnya Kabupaten Lahir, dan tidak memiliki jaringan serta tidak memiliki teman lokal yang memiliki akun Compassiana.
Oleh karena itu, berikut ulasan dan komentar yang kami terima: Jumlahnya hanya sekitar dua atau tiga orang.
Beberapa artikel tidak memiliki rating atau komentar.
Hal ini meningkatkan keinginan penulis untuk membuat atau menyebarkan link tertulis di berbagai media sosial.
Status Wa, Group Chat Wa, dan Instagram merupakan aplikasi yang digunakan sejuta orang dan aplikasi yang paling populer di kalangan masyarakat saat ini adalah aplikasi Tik Tok.
Penulis merupakan penulis pemula dan baru bergabung pada Mei 2023, sehingga belum cukup untuk memperluas jaringan penulis. Penulis belum mempunyai judul sendiri atau blog sendiri, sehingga menulis di kompasiana menjadi rutinitas dan pilihan terfbaik. Seiring waktu, kembali teringat dengan blogger yang dibuat oleh penulis di tahun 2021, dimana blogger tersebut di tahun 2021, adalah blog anak kampus semester tertentu, yang menulis di blog sebagai cara untuk mengungkapkan rasa dan kesepian dahulu. sehingga berisi tentang tulisan yang seperti orang curhat,
Namun Kurangnya konsistensi penulis dalam publikasi artikel, dimana suatu hari mungkin tidak ada artikel dan di hari lain mungkin ada banyak artikel.Ini adalah kebiasaan yang perlu diubah oleh penulis.Usahakan untuk memulai atau menerbitkan artikel secara rutin sepanjang hari. Sebaliknya, seorang penulis baru sudah rutin menulis selama tiga bulan terakhir, namun masih ada dua atau tiga hari dalam seminggu dia tidak punya waktu untuk menulis.
selanjutnya penulis beralih ke blogger ini, untuk kembali menuliskan berbagai artikel-artikel yang berisi informasi terbaru dan berbagi pengalaman kepada semua dalam hal pekerjaan, karir, pendidikan, komunikasi dan berbagai permasakahan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi penulis yang juga bekerja di bidang lain, seperti perkantoran, melacak waktu dan mengatur waktu untuk berbagai aktivitas merupakan pola penulisan yang baik. Khusus di lingkungan penulis sendiri, minat pembaca masih kurang sehingga link dan link artikel diabaikan atau dilewati begitu saja ketika disebarkan di media sosial penulis.
Aplikasi Tik Tok dipilih oleh pembuatnya karena menyebarkan tips berupa video yang benar-benar menarik dan terpopuler di masyarakat. Lalu bagaimana niat penulis untuk menyebarkan artikel tersebut?
Tik-Tok, begini caranya: Penulis mempunyai Tik-Tok dengan background foto berupa akun di Kompasiana Anda sudah membuat akun. Penulis menyematkan artikel berupa foto screenshot halaman artikel Kompasiana, menyematkan kata kunci pada video status yang ada, serta disertai musik.
Ini adalah cara yang pasti bagi orang-orang untuk melihat artikel kami di TikTok dan menulis tautan ke artikel tersebut di artikel kami. Selain itu, akun TikTok penulis telah dipublikasikan sehingga siapa pun dapat melihat artikel yang diterbitkan.
Akun TikTok yang ada berisi rekaman atau video artikel yang dipublikasikan di Kompasiana, dan pengguna yang telah menonton video tersebut untuk melengkapi suara asli penulis dengan mengilustrasikan secara luas artikel yang ada tertarik untuk membaca artikel yang ada.
Pastikan untuk mengunggah artikel terbitan Kompasiana secara konsisten dengan membagikannya di TikTok satu atau dua kali sehari. berupaya memastikan bahwa aplikasi Tik Tok yang memuat artikel-artikel tersebut hanya berisi artikel dan tidak bercampur dengan video pribadi penulis.
Ketika pengguna Tik Tok khususnya mahasiswa ingin mencari sumber data atau informasi suatu materi tertentu, maka dengan cepat mereka dapat menemukan artikel di akun Tik Toknya.
Pembagian pada aplikasi Tik Tok ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah rating dan komentar pada aplikasi Kompasiana, blogger milik penulis. Apalagi hal ini bisa membuat audiens penulis semakin meningkat baik di Kompasiana dan blogger maupun di aplikasi Tik-Tok yang sudah ada.
Menjadi seorang penulis tidak hanya merupakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan menulis, tetapi juga merupakan cara bagi penulis untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya bidang akademik.
untuk lik tulisan yang memiliki kesamaan materi bisa di baca di blog kompasiana penulis sebagaimana berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar