Jumat, 28 Maret 2025

PELATIHAN PENGIMPLEMENTASIAN P5 DALAM KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH


Pelatihan pengimplementasian P5 (Project Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Kurikulum Merdeka di sekolah merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan siswa. Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat menjadi panduan dalam pelaksanaan pelatihan ini:

Tujuan Pelatihan
  • Memahami Konsep P5: Peserta pelatihan dapat menjelaskan apa itu P5 dan bagaimana prinsip-prinsipnya diterapkan dalam suasana belajar.
  • Integrasi dalam Kurikulum Merdeka: Peserta dapat memahami bagaimana P5 dapat diintegrasikan ke dalam Kurikulum Merdeka yang bersifat fleksibel.
  • Pengembangan Keterampilan: Meningkatkan keterampilan guru dalam merancang dan melaksanakan proyek berbasis pembelajaran.
  • Peningkatan Kreativitas Siswa: Menumbuhkan kreativitas dan inovasi siswa melalui proyek yang mereka kerjakan.

Materi Pelatihan
  • Pengenalan Kurikulum Merdeka: Penjelasan tentang karakteristik, tujuan, dan prinsip Kurikulum Merdeka.
  • Prinsip dan Tahapan P5:
   - Identifikasi topik dan tujuan proyek.
   - Perencanaan proyek.
   - Pelaksanaan proyek.
   - Presentasi dan refleksi hasil proyek.
  • Metode Pembelajaran Interaktif: Teknik mengajar yang mendorong partisipasi aktif siswa.
  • Penilaian dalam P5: Cara menilai hasil kerja siswa yang berbasis proyek dan feedback yang membangun.
  • Studi Kasus: Analisis kasus-kasus sukses implementasi P5 di sekolah lain.

Metode Pelatihan
  • Presentasi dan Diskusi: Menyampaikan informasi sejarah, teori, dan praktik melalui presentasi, diikuti dengan diskusi kelompok.
  • Workshop Praktis: Peserta mencoba merancang proyek P5 yang sesuai dengan kurikulum mereka.
  • Simulasi: Melakukan simulasi pembelajaran P5 agar guru bisa merasakan praktik langsung.
  • Kolaborasi: Mendorong peserta untuk bekerja sama dalam kelompok untuk merancang proyek.

Evaluasi dan Tindak Lanjut
  • Feedback dari Peserta: Mengumpulkan masukan dari peserta tentang pelatihan untuk perbaikan di masa depan.@sitiaisyah110385
  • Rencana Tindak Lanjut: Memfasilitasi kelompok belajar atau komunitas guru untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik setelah pelatihan.
  • Monitoring dan Evaluasi: Menyusun rencana untuk memantau implementasi P5 di kelas dan evaluasi efektivitasnya.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam mengenai pentingnya P5 dan bagaimana cara mengimplementasikannya dalam Kurikulum Merdeka, sehingga setiap siswa dapat belajar dengan cara yang lebih menarik dan relevan dengan kehidupan nyata. @sitiaisyah110385

Semoga panduan ini bermanfaat dalam menyusun dan melaksanakan pelatihan mengenai pengimplementasian P5 di sekolah.


 

Kamis, 27 Maret 2025

PELATIHAN APLIKASI TEKNO DESA DI DESA ITTERUNG KEC. TELLU SIATTINGE


Pelatihan aplikasi Tekno Desa di Desa Itterung, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, merupakan langkah strategis dalam mendukung pengembangan sistem informasi desa berbasis web. Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat dikemukakan terkait pelatihan ini:

1. Tujuan Pelatihan
  • Pelatihan ini bertujuan untuk:
  • Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perangkat desa dan masyarakat dalam menggunakan aplikasi berbasis teknologi informasi.
  • Mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan administrasi desa.
  • Mempermudah akses informasi mengenai kegiatan dan program desa kepada masyarakat.

2. Manfaat Aplikasi Tekno Desa
  • Peningkatan Layanan Publik: Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk memperoleh informasi yang cepat dan akurat mengenai layanan yang disediakan oleh pemerintah desa.
  • Pengelolaan Data yang Efisien: Dengan sistem informasi berbasis web, data desa dapat dikelola dengan lebih baik, termasuk pengelolaan anggaran, pengentrian data penduduk, dan kegiatan pembangunan.
  • Partisipasi Masyarakat: Aplikasi ini juga dapat memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan evaluasi program-program desa.

3. Materi Pelatihan
  • Materi yang dapat diberikan dalam pelatihan ini antara lain:
  • Pengenalan dasar-dasar teknologi informasi dan aplikasi Tekno Desa.
  • Cara menggunakan aplikasi untuk pengelolaan data desa.
  •  Pelatihan tentang pembuatan dan pengelolaan konten informasi desa (misalnya berita, agenda, dan laporan).
  • Tips dan trik pemeliharaan sistem informasi agar tetap up-to-date.

4. Peran Pendidik dan Narasumber
Untuk memastikan keberhasilan pelatihan, penting untuk melibatkan pendidik atau narasumber yang berpengalaman dalam bidang teknologi informasi dan pengelolaan desa. Mereka dapat memberikan gambaran yang jelas tentang implementasi dan manfaat dari aplikasi.

5. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Setelah pelatihan, perlu ada evaluasi untuk mengukur peningkatan keterampilan peserta. Selain itu, tindak lanjut dalam bentuk pendampingan atau konsultasi dapat dilakukan untuk memastikan bahwa perangkat desa dapat mengimplementasikan pengetahuan yang telah didapat.

 6. Dampak Jangka Panjang
Dengan pelatihan ini, diharapkan Desa Itterung dapat menjadi pelopor dalam pemanfaatan teknologi informasi di Kecamatan Tellu Siattinge. Hal ini dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi administrasi desa, tetapi juga untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Pelatihan aplikasi Tekno Desa ini merupakan langkah penting menuju modernisasi dan pengembangan desa yang berkelanjutan. Semoga dengan adanya kegiatan ini, Desa Itterung dapat mencapai tujuan pembangunan yang lebih baik dan memberdayakan masyarakat melalui teknologi.


 

Rabu, 26 Maret 2025

PANEN PADI DI TENGAH RAMADHAN, PERKUAT IMAN DI TENGAH CUACA PANAS YANG TERIK


Panen padi di tengah bulan Ramadan adalah momen yang istimewa dan dapat menjadi ajang untuk memperkuat iman serta menjalin kebersamaan di antara umat. Panen padi di tengah Ramadan adalah momen yang penuh berkah dan makna bagi banyak petani di daerah pertanian. Panen dalam bulan ramadhan ini terjadi di beberapa daerah, khususnya di Desa Itterung kec. Tellu Siattinge Kab. Bone. Di satu sisi, Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim yang biasanya diisi dengan puasa, ibadah, dan peningkatan ketaqwaan. Di sisi lain, panen padi merupakan hasil kerja keras petani yang membutuhkan perhatian dan usaha lebih selama proses budidayanya.

Dalam konteks ini, panen padi di bulan Ramadan dapat dijadikan sebagai simbol penerimaan berkah dari Allah SWT. Untuk para petani, hasil panen yang baik di bulan suci ini bisa diartikan sebagai rezeki yang melimpah. Mereka mungkin juga berbagi sebagian dari hasil panen tersebut dengan tetangga atau orang yang membutuhkan sebagai bentuk sedekah dan berbagi kebahagiaan.

Selain itu, kegiatan panen di bulan Ramadan juga dapat menggambarkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, karena seringkali panen dilakukan secara bersama-sama dengan keluarga dan komunitas. Momen seperti ini juga bisa menjadi kesempatan untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan.

Namun, di bulan Ramadan, petani yang panen juga harus bijak dalam mengatur waktu antara aktivitas panen dan ibadah, seperti salat dan berpuasa, sehingga semua aspek dapat berjalan dengan seimbang.

Secara keseluruhan, panen padi di tengah Ramadan adalah sebuah peristiwa yang tidak hanya berkaitan dengan hasil pertanian, tetapi juga mencakup aspek spiritual dan sosial yang membuatnya lebih bermakna.

Dengan melaksanakan panen padi di tengah Ramadan dengan cara yang penuh makna, diharapkan semua peserta dapat merasakan kebersamaan, memperkuat iman, serta menjaga kesehatan meskipun di tengah cuaca panas. Semoga kegiatan ini membawa berkah dan meningkatkan semangat dalam beribadah.

Selasa, 25 Maret 2025

GERAK AKTIF BERSAMA LANSIA SEBAGAI RUTINITAS DI KANTOR DESA ITTERUNG


 Program "Gerak Aktif Bersama Lansia" di Kantor Desa Iterung merupakan inisiatif positif untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran lansia. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk melaksanakan rutinitas ini setiap bulannya bersama pegawai Puskesmas:

1. Perencanaan Kegiatan
  • Jadwal: Tentukan jadwal tetap, misalnya setiap bulan pada hari pertama minggu ketiga.
  • Jenis Kegiatan: Rencanakan berbagai aktivitas fisik yang sesuai untuk lansia, seperti senam, berjalan santai, atau permainan ringan.

2. Kolaborasi dengan Puskesmas
  • Partisipasi Pegawai: Libatkan pegawai Puskesmas untuk memberikan pendampingan dan bimbingan dalam kegiatan.
  • Penyuluhan Kesehatan: Sertakan sesi penyuluhan tentang pentingnya aktivitas fisik bagi lansia.
3. Persiapan Tempat dan Fasilitas
  • Lokasi: Pastikan lokasi nyaman dan aman untuk lansia, seperti aula desa atau taman.
  • Fasilitas Pendukung: Siapkan alat bantu jika diperlukan, seperti kursi atau pegangan, serta air minum.

 4. Promosi Kegiatan
  •  Menginformasikan kepada Masyarakat: Gunakan papan pengumuman desa, media sosial, atau pertemuan warga untuk mengajak lansia berpartisipasi.
  •   Membangun Antusiasme: Ajak anggota keluarga lansia untuk mendukung keikutsertaan mereka.

5. Evaluasi dan Umpan Balik
  •  Feedback Peserta: Setelah setiap kegiatan, kumpulkan umpan balik dari peserta untuk menilai kepuasan dan efektivitas.
  •  Perbaikan Program: Gunakan masukan untuk meningkatkan kegiatan di bulan berikutnya.

6. Kegiatan Tambahan
  •    Pemeriksaan Kesehatan: Adakan sesi pemeriksaan kesehatan secara berkala oleh pegawai Puskesmas.
  •   Program Nutrisi: Berikan informasi mengenai pola makan sehat yang mendukung aktivitas fisik.

7. Membangun Komunitas
  •    Kegiatan Sosial: Selain gerak aktif, adakan kegiatan sosial seperti gathering atau potluck untuk mempererat hubungan antar peserta.

Dengan pelaksanaan rutinitas "Gerak Aktif Bersama Lansia", diharapkan kesehatan dan kebugaran lansia dapat terjaga, serta mereka merasa lebih terhubung dan didukung oleh komunitas.

Minggu, 23 Maret 2025

MUSYAWARAH DESA TENTANG PROGRAM DAN KEBERLANGSUNGAN BUMDES SERTA PELAPORAN LPJ

Musyawarah desa merupakan forum penting bagi masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait berbagai program dan keberlangsungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dalam konteks ini, musyawarah dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan, mengevaluasi program yang telah berjalan, serta membahas laporan pertanggungjawaban (LPJ) BUMDes. Berikut ini adalah panduan mengenai pelaksanaan musyawarah desa terkait program dan keberlangsungan BUMDes serta pelaporan LPJ.

1. Tujuan Musyawarah Desa
  •  Mengetahui Kinerja BUMDes: Untuk mengevaluasi kinerja dan perkembangan BUMDes yang telah dilaksanakan, serta mengetahui apa yang perlu ditingkatkan.
  • Mendiskusikan Program Baru: Menyusun program-program baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan potensi desa.
  • Sosialisasi dan Transparansi: Meningkatkan transparansi dalam pengelolaan BUMDes melalui penyampaian LPJ dan pengambilan keputusan bersama.
  • Menguatkan Partisipasi Masyarakat: Mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam pengelolaan BUMDes dan program-program desa.

2. Agenda Musyawarah
  • Pembukaan: Pengantar dari Kepala Desa atau pengurus BUMDes mengenai tujuan dan agenda.
  • Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ): Memaparkan laporan keuangan dan kegiatan BUMDes yang telah dilaksanakan selama periode tertentu.
  • Diskusi dan Rekomendasi: Membuka ruang untuk diskusi, tanya jawab, dan pengumpulan pendapat masyarakat mengenai kinerja BUMDes dan program yang dilaksanakan.
  • Penyusunan Program Baru: Mengidentifikasi kebutuhan dan merumuskan program-program baru yang akan dilaksanakan oleh BUMDes.
  • Penutup: Menyimpulkan hasil musyawarah dan menetapkan tindak lanjut.

3. Langkah Pelaksanaan Musyawarah
1. Persiapan
  1. Penjadwalan: Tentukan waktu dan tempat pelaksanaan musyawarah, serta undang masyarakat secara terbuka.
  2.  Penyusunan Materi: Siapkan laporan LPJ, data kinerja BUMDes, dan rencana program baru yang akan dibahas.

2. Pelaksanaan Musyawarah
  • Ketua Musyawarah: Pilih seorang ketua musyawarah yang akan memandu diskusi dan memastikan agenda berjalan lancar. dalam hal ini adalah kepala desa.
  • Presentasi Laporan: Sampaikan LPJ dengan jelas, termasuk pendapatan, pengeluaran, dan perkembangan usaha BUMDes.
  • Diskusi Terbuka: Berikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan masukan, pertanyaan, dan ide terkait BUMDes.
  • Pengambilan Keputusan: Berdasar hasil diskusi, buat kesepakatan mengenai program dan strategi ke depan untuk BUMDes.

3. Pencatatan dan Dokumentasi
  •   Notulen Musyawarah: Buat catatan atau notulen yang mencakup semua poin penting, rekomendasi, dan keputusan yang diambil dalam musyawarah.
  • Tindak Lanjut: Tetapkan siapa yang bertanggung jawab untuk menindaklanjuti keputusan yang diambil dalam musyawarah.

4. Pelaporan LPJ
  • Format Laporan: Laporan LPJ harus memiliki format yang jelas, mencakup ringkasan kegiatan, laporan keuangan, serta capaian yang diperoleh.
  • Transparans*: Laporan harus disampaikan secara terbuka kepada seluruh warga desa agar mereka mengetahui pengelolaan BUMDes.
  • Evaluasi Berkal*: Lakukan evaluasi berkala terhadap laporan dan program yang sudah dilaksanakan untuk mengetahui peningkatan atau hal-hal yang perlu diperbaiki.

Musyawarah desa yang efektif akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan BUMDes dan memastikan keberlanjutan program yang dijalankan. Dengan adanya transparansi melalui laporan LPJ dan keterlibatan aktif masyarakat, BUMDes dapat berfungsi sebagai motor penggerak ekonomi desa yang lebih baik. Keterlibatan semua pihak dalam musyawarah akan memperkuat komitmen terhadap pembangunan dan kemajuan Desa Itterung.

 

Sabtu, 22 Maret 2025

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN DENGAN PENYEMPROTAN RUMPUT DI BADAN JALAN

Upaya pelestarian lingkungan melalui penyemprotan rumput di badan jalan sebagai program rutin di Desa Itterung sangat penting dalam menjaga kebersihan dan estetika lingkungan. Program ini, yang dilaksanakan dua kali setahun atau setiap enam bulan, memiliki sejumlah manfaat dan langkah-langkah yang perlu dipertimbangkan untuk efektivitas dan keberlanjutannya. Berikut adalah rincian mengenai program ini:

Manfaat Program Penyemprotan Rumput
1. Kebersihan dan Kerapihan: Mengendalikan pertumbuhan rumput dan gulma di sekitar badan jalan membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan rapi.
2. Keamanan Berlalulintas: Memastikan visibilitas pengendara dengan menyingkirkan rumput yang mungkin menghalangi pandangan.
3. Pencegahan Hama dan Penyakit: Mengurangi tempat tinggal hama yang bisa berpotensi menyerang tanaman atau menimbulkan penyakit.
4. Kesadaran Lingkungan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Langkah-langkah Program
1. Perencanaan dan Persiapan
  •  Identifikasi Area: Tentukan area-area yang membutuhkan penyemprotan, terutama di sepanjang jalan-jalan utama desa.
  •  Pemilihan Waktu: Tentukan waktu pelaksanaan yang tepat, misalnya pada awal dan tengah tahun, agar dapat mengantisipasi pertumbuhan rumput yang cepat.

2. Pemilihan Metode Penyemprotan
  • Penggunaan Produk Ramah Lingkungan: Pilih herbisida yang ramah lingkungan atau menggunakan metode alternatif seperti penggunaan larutan alami untuk menghindari dampak negatif pada ekosistem.
  • Tim Pelaksana: Bentuk tim yang terdiri dari anggota masyarakat untuk melakukan penyemprotan secara bergotong royong.

3. Pelaksanaan Program
  •  Edukasi dan Sosialisasi: Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang tujuan dan manfaat program ini, serta cara penyemprotan yang aman dan efektif.
  •   Eksekusi: Lakukan penyemprotan pada jadwal yang telah ditentukan, memastikan semua anggota tim mengikuti prosedur yang benar untuk meminimalkan risiko.

4. Monitoring dan Evaluasi
  •  Pengamatan Hasil: Setelah penyemprotan, lakukan pemantauan untuk menilai efek dan keberhasilan program dalam mengurangi pertumbuhan rumput.
  •  Umpan Balik: Kumpulkan umpan balik dari masyarakat mengenai pelaksanaan program, baik dari segi keberhasilan maupun tantangan yang dihadapi.

5. Kegiatan Pendukung
  • Program Kebersihan Terpadu: Selain penyemprotan, adakan kegiatan bersih-bersih lingkungan secara rutin untuk memastikan area publik tetap terjaga kebersihannya.
  • Penanaman Tanaman: Pertimbangkan untuk menanam bunga atau tanaman hias di sepanjang jalan untuk mempercantik lingkungan sekaligus mengurangi ruang bagi rumput liar.


Program penyemprotan rumput di badan jalan yang dilaksanakan secara rutin oleh masyarakat Desa Itterung merupakan langkah yang efektif dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan mengimplementasikan program ini setiap enam bulan sekali, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, aman, dan nyaman bagi seluruh warga desa. Keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap tahap program juga sangat penting untuk meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Melalui upaya kolaboratif ini, Desa Itterung dapat menjadi contoh bagi desa lain dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.


 

Jumat, 21 Maret 2025

REVITALISASI BUMDES DALAM MENDUKUNG PROGRAM KETAHANAN PANGAN DI DESA


 Revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan langkah strategis dalam mendukung program ketahanan pangan, terutama di Desa Itterung Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone. Melalui revitalisasi ini, diharapkan BUMDes dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan program ketahanan pangan secara berkelanjutan. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai revitalisasi BUMDes dalam konteks tersebut:

1. Tujuan Revitalisasi BUMDes
- Meningkatkan Kemandirian Ekonom: BUMDes yang aktif dapat memberikan kontribusi pada perekonomian lokal dengan menciptakan lapangan kerja dan usaha baru.
- Pengembangan Sektor Pertanian: Revitalisasi BUMDes dapat memfokuskan upaya pada peningkatan produksi pertanian dan distribusi produk lokal, mendukung ketahanan pangan desa.

2. Pelibatan Stakeholders
Revitalisasi BUMDes harus melibatkan berbagai pihak, termasuk:
- Pemerintah Kecamatan: Memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan dan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan BUMDes.
-Pendamping Desa: Membantu dalam proses perencanaan dan implementasi program berbasis community development.
- BabinSa dan Babinkamtibmas: Meningkatkan keamanan dan stabilitas di desa, serta mendukung pelaksanaan program-program yang ada.
-Pemerintah Desa: Memberikan dukungan administratif dan menggagas program kerja sama dengan BUMDes.
- BPD (Badan Permusyawaratan Desa): Memfasilitasi aspirasi masyarakat dan memastikan transparansi dalam pengelolaan BUMDes.
- Masyarakat Setempat: Berpartisipasi aktif dalam pengembangan dan penggunaan produk yang dihasilkan oleh BUMDes.

3. Program dan Kegiatan dalam Revitalisasi
- Peningkatan Kualitas Produksi: Pelatihan dan pendampingan kepada petani dan pengelola BUMDes tentang teknik pertanian modern dan ramah lingkungan.
- Diversifikasi Usaha: BUMDes dapat mendiversifikasi usaha, seperti pengolahan hasil pertanian menjadi produk siap saji yang bernilai tambah.
- Pemasaran Produk: Mengembangkan sistem pemasaran yang lebih efektif, termasuk pemasaran online, untuk mempromosikan produk lokal.
- Fasilitas Penyimpanan dan Distribusi: Membangun fasilitas penyimpanan yang memadai untuk menjaga kualitas produk sebelum dipasarkan.

 4. Membangun Kesadaran Masyarakat
- Sosialisasi dan Edukasi: Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan dan peran BUMDes dalam itu.
- Keterlibatan Masyarakat: Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam program-program yang dilaksanakan oleh BUMDes, seperti kegiatan bertani bersama atau bazar produk lokal.

5. Monitoring dan Evaluasi
- Evaluasi Berkala: Melakukan evaluasi berkala untuk mengukur keberhasilan program dan dampaknya terhadap ketahanan pangan di desa.
- Umpan Balik dari Masyarakat: Penting untuk secara rutin mendapatkan umpan balik dari masyarakat mengenai kinerja BUMDes dan layanan yang diberikan.

6. Dukungan Infrastruktur
- Pengembangan Infrastruktur: Mendukung pembangunan infrastruktur pendukung, seperti jalan akses ke lahan pertanian dan fasilitas penunjang lainnya untuk mendukung kegiatan BUMDes.

 7. Kesimpulan
Revitalisasi BUMDes di Desa Itterung merupakan langkah penting dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan perekonomian desa. Dengan melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah, pendamping desa, dan masyarakat setempat, diharapkan program ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Melalui kerja sama dan kolaborasi yang baik, BUMDes dapat bertransformasi menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi lokal dan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

DAMKAR SERTA MASYARAKAT MENYELAMATKAN SAPI YANG TERPELESET DI SUMUR

Petugas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) berhasil mengevakuasi seekor sapi milik warga yang terpeleset dan jatuh ke dalam sumur di desa itterung k...