Ketika kita membahas minat membaca, kita sedang membicarakan landasan dari segala bentuk ilmu pengetahuan itu sendiri. Sains adalah tentang penggunaan indera manusia dalam segala bentuknya untuk mengubah apa yang kita lihat, sentuh, cium, serap, dan rasakan menjadi pengalaman dan pengetahuan. Sains yang artinya pengetahuan. Seperti firman Allah yang pertama kali diturunkan, yaitu Al-Qur'an, Surat AL Iqra, qara'a yang artinya "membaca".
Itu ada pada ayat pertama di bawah ini. Bagian ini, berdasarkan beberapa kajian tafsir dan penerjemahan, menjelaskan makna dan permulaan ilmu dalam membaca, baik tertulis maupun tidak tertulis, dalam bentuk abstrak yang kita kenali. Selanjutnya kita kenali era generasi Z.
Gen Z cenderung semakin berorientasi pada teknologi tinggi, ditandai dengan media sosial, warisan teknologi, dan peningkatan aktivitas di depan laptop dan gadget. Akibatnya, mereka mencapai usia di mana minat membaca mereka berkurang. Menurut Anda apa yang menyebabkan hal tersebut?
Salah satunya adalah semakin tingginya tingkat perkembangan teknologi dan mobilitas yang semakin meningkat, sehingga segala aktivitas manusia semakin kompleks seperti robotika, Go food, Gojek, dan lain-lain. Melalui perintah dari perangkat seperti berbagai aplikasi layanan. Perkembangan teknologi dan dunia maya membuat setiap orang dapat terhubung dari lokasinya masing-masing melalui berbagai fitur konferensi seperti Zoom, Google Meet, Wa Group, Ig, Instagram, dan layanan siber lainnya seperti Tweeter, Tik tok, shopee, dan lain sbagainya. Artinya Anda bisa berinteraksi tanpa harus meninggalkan satu sama lain.
Yang lain.Gen Z lebih suka menonton berita dalam bentuk video dan rekaman, karena diyakini lebih efisien dan efektif, serta cepat mengambil kesimpulan dari isyarat media sosial lainnya. Ini juga mengapa beberapa orang berganti karier dan menjadi influencer, YouTuber, artis TikTok, IG, dan lain sebagainya. Saat ini, bekerja di kantor dan beraktivitas lainnya dianggap membosankan bagi Gen Z karena bisa menghasilkan banyak pendapatan dan membiayai kehidupannya. Gen Z semakin tertarik dengan dunia digital. Generasi Z memiliki kemudahan akses terhadap berbagai informasi melalui program dan video klip di media sosial.
Oleh karena itu, untuk membuat suatu hal menjadi viral, mereka biasanya lebih memilih aplikasi yang digunakan orang-orang di sekitarnya, seperti TikTok, Instagram, dan Facebook. Oleh karena itu, di Internet, yang umumnya kurang populer di kalangan anak muda, berita dalam bentuk video dan aplikasi video menyebar lebih cepat dibandingkan dengan kami sebagai penulisnya.
Karena menurut mereka membaca itu membosankan dan menggunakan media sosial memakan waktu. Tentunya ini menjadi PR bagi kita semua. Dalam masyarakat saat ini, minat membaca semakin berkurang, terutama di kalangan Gen Z, generasi Milenial, dan beberapa pengguna gadget dan teknologi yang dominan berbagi berita, lebih memilih apa yang mereka bagikan, lewati melalui tautan web, atau abaikan.
Biasanya kita membagikan web link untuk menyebarkan link tulisan kita baik berupa berita, tips aktivitas sehari-hari, atau berbagai aktivitas sehari-hari dalam menulis. Ini mewakili pengalaman penulis sendiri. Setiap kali link postingan disebar, baik itu status WhatsApp maupun Instagram, bisa dilihat ratusan orang. Namun ketika Anda membuka sebuah link web, hanya sekitar 20 pembaca yang benar-benar membuka dan membacanya. Hal ini menjelaskan mengapa minat membaca masyarakat saat ini semakin menurun. Bagaimana cara mengatasi hal ini?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.