Sejak
fajar menyingsing di sebelah timur, langkah saya dimulai dengan tegak berdiri
di atas rerumputan yang segar dan tanah lembab yang disirami hujan semalam.
Langkah ini kini tak lagi canggung seperti sebelumnya, tetapi masih memiliki
kekuatan dalam pijakan di bumi.
Di pagi hari, saya berjalan menyusuri ladang
serta kebun di belakang rumah. Tentu saja, saya melakukan aktivitas ini setelah
menikmati sarapan teh dan pisang goreng di dapur bersama istri serta anak
tercinta.
Pagi ini, saya memperhatikan proses pemotongan
pohon lontar yang terletak di tepi sawah, yang dapat menghalangi cahaya
matahari mencapai tanaman. Selain itu, kayu dari pohon lontar ini juga akan
dijadikan bahan perbaikan untuk bagian dapur yang tiangnya sudah dimakan rayap.
Setelah itu, saya melanjutkan dengan memanen
sayur terong, pisang, kelapa, dan cabai dari kebun yang akan digunakan sebagai
bahan masakan yang nanti akan disiapkan istri untuk makanan para pekerja di
sawah. Kebun kami menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, terutama sayur-mayur.
Ini merupakan salah satu kekayaan yang kami nikmati hidup di desa. Dengan
banyaknya sumber makanan di sekitar kami, yang kami tanam dan konsumsi setiap
harinya, kebun kami menjadi garda terdepan dalam penyediaan pangan.
Ketersediaan bahan makanan ini memastikan kami tidak kekurangan.
Sungguh luar biasa kekayaan yang dimiliki
oleh masyarakat desa. Sumber daya alam yang tiada bandingnya jika dibandingkan
dengan kehidupan di kota besar, di mana segalanya harus dibeli dengan uang.
Hidup sederhana yang cukup adalah impian banyak orang, terutama untuk masa
pensiun, di mana gaya hidup lambat menjadi populer saat ini. Mengumpulkan uang
sebanyak mungkin saat masih aktif bekerja sebagai persiapan untuk masa pensiun.
Hidup setelah pensiun yang sejahtera adalah
kehidupan yang memenuhi semua kebutuhan dengan baik. Oleh karena itu, penting
untuk mempersiapkan berbagai dana, baik dalam bentuk tabungan maupun investasi
dalam aset tetap seperti tanah dan bangunan, termasuk sawah atau
kebun.
Kekayaan alam di lingkungan
desa biasanya sangat beragam dan menjadi salah satu sumber utama kehidupan dan
penghidupan masyarakat desa. Berikut adalah beberapa jenis kekayaan alam yang
umumnya ditemukan di lingkungan desa:
1. Tanah Pertanian:
Tanah yang subur digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan seperti
padi, jagung, singkong, dan sayur-sayuran. Banyak desa juga memiliki kebun
buah-buahan dan tanaman perkebunan seperti kopi, teh, kakao, atau kelapa sawit.
2. Air: Sungai, danau, atau mata air
menjadi sumber air bersih dan irigasi. Air juga bisa dimanfaatkan untuk
perikanan air tawar dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).
3. Hutan: Hutan desa menyimpan banyak
sumber daya seperti kayu, rotan, bambu, serta hasil hutan non-kayu seperti
madu, jamur, dan tanaman obat. Hutan juga berfungsi sebagai penyangga ekosistem
dan sumber keanekaragaman hayati.
4. Tambang dan Mineral: Beberapa desa
memiliki kekayaan mineral seperti pasir, batu kali, batu kapur, atau bahkan
emas dan bahan tambang lainnya, meskipun pengelolaannya perlu pengawasan agar
tidak merusak lingkungan.
5. Hewan Ternak dan Satwa Liar: Peternakan
menjadi sumber ekonomi penting, termasuk sapi, kambing, ayam, dan itik. Di
beberapa desa yang dekat dengan hutan, satwa liar juga menjadi bagian dari
ekosistem lokal.
6. Udara yang Bersih dan Lingkungan Alami