Konferensi Verifikasi dan Evaluasi Data Gizi KIA dengan Diskusi Masyarakat Desa Pelaksanaan kegiatan ini adalah diskusi masyarakat desa oleh UPT PKM Lamurukung.
Pelaksanaan verifikasi dan evaluasi gizi dan kesehatan ibu dan anak kemungkinan besar tidak hanya mencakup diskusi langsung mengenai gizi dan kesehatan ibu dan anak, namun juga kegiatan dan laporan dari puskesmas mengenai pembangunan kesehatan di bidang tersebut. Sambutan yang disampaikan menyambut baik hasil kerja tersebut dari beberapa materi yang disampaikan antara lain:
- Laporan Kepala Desa mengenai kontribusi Puskesmas tahun ini Beliau memberikan kontribusi nyata terhadap upaya kesehatan desa dengan memberikan dukungan. , remaja dan orang dewasa yang lebih tua. Selain membantu pembangunan kampung ST yaitu pilar kesehatan yaitu 4, 5, 6, dan 7 yaitu pilar tempat sampah, kami juga membantu dan mengawasi pembuatan saluran air sanitasi atau SPAL untuk setiap rumah tangga di desa tersebut desa.
- Sambutan dan Petunjuk Kepala Puskesmas pada Konsultasi Masyarakat Desa ini dan Laporan Kepala Puskesmas pada Kegiatan MMD ini sebagai kesempatan untuk melaporkan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Tim UPT PKM Kesehatan kepada masyarakat desa setempat. Bagi anggota. Bersamaan dengan itu, Kepala UPT PKM resmi mengadakan acara MMD .
- Presentasi dilakukan oleh bidan desa, khususnya mengenai materi yang berkaitan dengan ibu hamil dan isu-isu yang perlu diperhatikan desa ketika mendukung program pusat kesehatan setempat dan database kesehatan, dari seorang wanita hamil. Pemateri yang hadir juga menyampaikan bahwa pentingnya pengetahuan para kepala desa, khususnya kepala desa di setiap daerah dan kader Poshandu di setiap dusun, adalah untuk mengetahui jumlah ibu hamil di wilayah tersebut dan siapa saja yang hamil. Hal ini dimaksudkan untuk membantu mencegah dan menangani pertumbuhan terhambat dan kelahiran abnormal di masa depan.
- Pemaparan Koordinator Gizi Puskesmas: Dilihat dari jumlah anak balita, dilaporkan bahwa anak kecil, khususnya yang datang ke Posyandu, masih minim mendapat gizi. Posyandu Azalea yang Ada Terdapat pemukiman di Posyandu yang proporsi kedatangan bayi hanya 30% dari jumlah bayi yang berkunjung ke PosYandu.
- Hal ini memberikan penjelasan bahwa masih perlu adanya interaksi dari pemangku kepentingan setempat, khususnya perangkat desa dan kader Posyandu, untuk mendorong masyarakat datang ke Posyandu.Pemaparan pentingnya buku KIA dan cara penulisan buku KIA bagi pengurus Posyandu yang ada.
- Kegiatan ini menunjukkan bahwa kegiatan Posyandu ditujukan kepada ibu hamil yang selalu belajar dan siap datang untuk pemeriksaan kesehatan.
- Pada forum ini, kepala bidan desa juga menjelaskan tentang pentingnya pemeriksaan bagi ibu hamil, syarat-syaratnya, hal-hal yang perlu diwaspadai ibu hamil, serta risiko bagi ibu hamil seperti kelahiran pendek, persalinan lama, dan persalinan di waktu yang tidak tepat. usia yang lebih tua.
- Persalinan tidak normal, bayi kembar, air ketuban pecah dini, kaki bengkak, bayi tidak bisa bergerak, dan sebagainya. Masalah ini perlu dikomunikasikan kepada masyarakat melalui forum ini agar dapat dikomunikasikan kepada komunitas dan keluarga ibu hamil secara spesifik, Bahkan bagi ibu hamil sendiri.
- Presentasi dari Departemen Lingkungan Hidup UPT PKM tentang penanganan kegiatan STBM di desa Ittelung khususnya kepemilikan toilet, tempat sampah, makanan tertutup, jumlah penduduk desa yang menggunakan tong sampah, ketersediaan toilet dan ketersediaan toilet memperbarui data pada. SPAL. Anda sudah memiliki SPAL yang berfungsi dengan baik, namun masih banyak SPAL yang tidak berfungsi seperti yang diharapkan. Masih banyak rumah tangga yang belum memperkenalkan SPAL.
- Hal ini pula yang menjadi perhatian pemerintah desa terhadap kegiatan yang dilakukan, khususnya pembangunan SPAL yang masuk dalam APBD desa dan menghabiskan dana yang tidak sedikit. Data dari PKM ini digunakan oleh pemerintah desa untuk penganggaran, pengadaan, dan koordinasi berbagai permasalahan terkait pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat.
Acara diakhiri dengan diskusi dimana masyarakat juga menyampaikan saran dan kritik kepada pemerintah daerah dan puskesmas terkait keberlanjutan hidup dan kesehatan untuk semua.
Dukungan sinergis pemerintah desa, dinas kesehatan, dan masyarakat setempat tentunya akan membantu tercapainya tujuan terciptanya desa STBM sebagai pilar keberlanjutan SDGS, yakni menjadi desa percontohan bagi desa lainnya.
Catatan: Tulisan ini adalah hasil review dari tulisan penulis dari blog kompasiana,
https://www.kompasiana.com/sitiaisyah110385/65c0626712d50f5f7161ea52/edisi-kegiatan-mmd-trikomunikasi-puskesmas-pemerintah-desa-dan-masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar