Selasa, 14 Mei 2024

KONFLIK: DEFENISI DAN CIRI

Hi, Pembaca. menurut Kamu darimana datangnya suatu konflik?

Konflik muncul karena  perbedaan  nilai, tujuan organisasi, status seperti jabatan dan wewenang, serta perbedaan budaya yang muncul dari individu-individu dalam organisasi.

 Beberapa teori mendefinisikan konflik sebagai: Conflict. diantranya:

  1. Dublin: menyatakan konflik adalah konflik antar individu, kelompok/organisasi yang dapat meningkatkan ketegangan karena saling menghambat dalam mencapai tujuan.
  2.  Behavior, Chosfold: memandang konflik dalam organisasi sebagai perilaku konfrontatif dan kontradiktif.
  3.  Relationships, Martinez dan Houle: menyatakan bahwa konflik adalah hubungan yang terjadi antara dua orang, kelompok, organisasi, atau kelompok.
  4.  Situation, Nelson dan Quick: memandang konflik sebagai situasi di mana tujuan, sikap, emosi, dan perilaku yang saling bertentangan menyebabkan perlawanan dan konflik antara dua kelompok atau lebih.

Berbagai pernyataan tentang konflik tersebut dapat terurai dalam suatu kata bahwa konflik lahir dari perbedaan nilai, situasi, sikap, pandangan, mind set dan lainnya antara seseorang dengan dirinya, orang lain atau organisasi. Yang selanjutnya melahirkan konflik itu dalam diri, luar diri dan organisasi yang ditekuninya.

Konflik menjadi Organisasi yang  mengalami konflik dalam kegiatannya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 

  1. Ada perbedaan pandangan dan pendapat antar individu dalam suatu kelompok.
  2.  Terdapat kesalahpahaman tentang bagaimana tujuan organisasi dapat dicapai.
  3.  Terdapat konflik norma dan nilai antar individu atau kelompok.
  4.  Adanya sikap dan perilaku yang saling meniadakan dan menghalangi pihak lain meraih kemenangan dalam persaingan memperebutkan sumber daya organisasi yang terbatas.
  5.  Munculnya perbedaan penggunaan inovasi dan metode baru  dalam perubahan organisasi.

 Dari berbagai definisi konflik yang ada. Definisi yang diusulkan mencakup tiga  tipe dasar konflik, yaitu: 

  • Konflik Tujuan. Hal ini terjadi ketika keadaan akhir yang diinginkan atau hasil yang diinginkan tidak sesuai satu sama lain. Konflik tujuan ini, terjadi akibat perbedaan keinginan dan cita-cita dari pemangku kepentingan dalam suatu organisasi.
  • Konflik kognitif  yang terjadi ketika seseorang merasa bahwa ide dan pemikirannya saling eksklusif. konflik kognitif ini, berasal dari pemahaman-pemahaman serta pengalaman yang sudah terjadi dalam diri pribadi seseorang biasanya dalam suatu organisasi konflik kognitif. hal ini juga sering dan maklumat terjadi dalam diri pribadi, karena apa yang diketahui dalam ilmu dan kognitif kita, sangat jauh berbeda ketika kita terapkan dalam diri sekitar dan dalam dunia kenyataan. ini sering kita dengan bahwa, perlunya ilmu dan teori dan praktik dalam kerja. harus selalu seimbang, antara praktik dan ilmu.
  • Konflik emosional, yaitu konflik yang terjadi ketika perasaan dan emosi saling eksklusif, yaitu orang menjadi “marah” satu sama lain. Konflik emosional ini sering terjadi bagi pekerja -pekerja yang bekerja di luar tekanan dan berada dalam tekanan. Antara keinginan yang tidak ingin melakukan kerja karena berada dalam situasi tertentu, dengan kewajiban yang harus dijalankan sebagai pekerja atau bawahan.

Oleh karena itu, konflik organisasi yang ada terbagi menjadi tiga bagian: konflik karena perbedaan tujuan, konflik karena perbedaan pengetahuan seperti kreativitas dan inovasi individu, dan konflik emosional, yaitu konflik yang disebabkan oleh perbedaan perilaku dan sikap jelas yang dapat Anda lihat. Individu mempunyai pendapat yang bertentangan dan tidak mampu beradaptasi dengan tempat kerja yang ada.

 


Tidak ada komentar:

DAMKAR SERTA MASYARAKAT MENYELAMATKAN SAPI YANG TERPELESET DI SUMUR

Petugas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) berhasil mengevakuasi seekor sapi milik warga yang terpeleset dan jatuh ke dalam sumur di desa itterung k...