Rabu, 09 April 2025

BULOG SEBAGAI MITRA PENYEDIA BANTUAN PANGAN BAGI MASYARAKAT MISKIN

Bantuan prosedur penerimaan beras bulan September akan dikelola oleh pendamping PKH dan disalurkan ke masing-masing kantor desa. Penerima bantuan atau KPM  adalah penerima bantuan BPNT yang penyalurannya dilakukan setiap bulan di kantor desa.

Jenis bantuannya adalah beras yang diproduksi pemerintah daerah di Bulog. Ini merupakan kegiatan rutin  penyaluran BPNT, namun apa bedanya dengan penyaluran BPNT sebelumnya Perbedaannya terletak pada somasi dan surat pertanggungjawaban penerima dan penyalur bantuan AS ini.

Dengan menggunakan aplikasi Giro-Pos  dan memindai barcode penerima bantuan yang sesuai dengan NIK KTP, Anda akan mendapatkan foto KPM penerima. Terdapat foto bantuan beras yang diantar ke KPM. Lebih lanjut, manfaat  inovasi dalam pendistribusian bantuan ini semakin memperjelas bahwa bantuan ini lebih transparan dan mudah dijelaskan. Sebab bantuan ini berdasarkan fakta dan laporan yang terdokumentasi, langsung diintegrasikan dan dikirimkan ke pusat. Melalui aplikasi  nyata.

Hal ini dinilai lebih masuk akal dibandingkan penyaluran bantuan sebelumnya karena menyalurkan bantuan beras setiap bulan kepada penerima bantuan  hanya berdasarkan tanda tangan KPM pada daftar penerima bantuan atau sidik jari KPM. Selain itu, proses penerimaan bantuan  juga menjadi tantangan berat bagi pengasuh PKH dan pendamping sosial dinas sosial. Sebab, proses penyalurannya rumit dan memakan waktu lama bagi para pengasuh PKH.

Namun hal ini merupakan bentuk kewajiban  pendamping PKH untuk menyalurkan bantuan dan menggunakan bantuan yang diterima secara tepat sasaran. Selain  itu, pemerintah daerah juga menerima beberapa pengaduan, antara lain: Karena  ini adalah proses pendistribusian bantuan AS dengan cara  baru,  beberapa orang mengeluhkan antrian untuk mengambil bantuan yang mereka terima karena merekalah yang pertama memberikannya.

Hal ini menunjukkan bahwa  masyarakat Indonesia masih kurang memiliki budaya prosesi. Masyarakat perlu lebih mengembangkan budaya kesabaran. Banyak yang menilai proses pemberian bantuan membutuhkan waktu tunggu yang lama karena jaringan yang ada. Proses penyaluran bantuan  menggunakan aplikasi menunjukkan bahwa tempat penyaluran bantuan yaitu balai desa harus memiliki jaringan yang terbaik.

Lantas bagaimana dengan kantor desa yang tidak terdukung dan berada di wilayah yang tidak memiliki jaringan internet? Hal ini menjadi perhatian pemerintah dan sesuai prosedur yang ada, untuk menjamin akuntabilitas, pendistribusiannya boleh dilakukan di  kantor kecamatan terdekat. Setiap kali sistem yang ada diperbarui, tentu saja terdapat keuntungan dan kerugian pada semua aktivitas.

Namun demikian, agar dapat bertahan di era digitalisasi, perlu senantiasa mengikuti inovasi kegiatan yang ada dan inovasi tanggung jawab. Karena perkembangan teknologi  semakin pesat dan kita sebagai masyarakat harus beradaptasi dengan peraturan yang ada.


Tidak ada komentar:

DAMKAR SERTA MASYARAKAT MENYELAMATKAN SAPI YANG TERPELESET DI SUMUR

Petugas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) berhasil mengevakuasi seekor sapi milik warga yang terpeleset dan jatuh ke dalam sumur di desa itterung k...