Keberadaan Majelis Taklim Desa untuk Meningkatkan Kegiatan Keagamaan Majelis Takli merupakan salah satu organisasi yang didirikan atas dasar umat beragama yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.
Majelis Takrim merupakan organisasi dari pusat hingga pelosok desa yang dibentuk dengan badan penghubung Dewan Taklim Kecamatan dan diatur oleh Pengurus Daerah Cabang Majlis Taklim yaitu Ibu Darma Wanita, Ketua KUA Daerah.kemudian dilantik oleh Kepala Dinas Kabupaten Mejelis Taklim yaitu Bupati, hadir sebagai organisasi dan membangun silaturahmi antar warga desa, dusun, dan kelurahan.
Majelis Taklim ini berfungsi sebagai organisasi keagamaan dengan beragam struktur organisasi dan kegiatan. Sebagai organisasi berbasis desa, anggota organisasi ini adalah warga dari berbagai penjuru desa. Dewan Taklim ini sebagai berikut: Dewan Pembina terdiri dari Kepala Desa Babinsa, Babinkamti Mas, Terdiri Imam Desa, Ketua PKK Dewan Perwakilan : Dosen Pengurus Harian : Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara.
Bidang :
- Bidang 1 : Bidang Organisasi dan Pengembangan Kelembagaan
- Bidang II : Dakwah
- Bidang III : Pendidikan dan Pelatihan
- Bidang IV : Masyarakat dan Kemasyarakatan
- Bidang V : Ekonomi dan Kerjasama
- Bidang VI : Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan
Akan ditambahkan pada TTD, Pengurus Kecamatan yaitu Ketua dan Sekretaris serta tembusan kepada Pengurus Wilayah BKMT Kabupaten/Kota,
Badan Pertimbangan Pengelolaan BKMT Desa dan semua pihak yang terkait.
Kehadiran jemaah Takrim di desa tersebut memberikan warna tersendiri, diantaranya dengan dihidupkannya kembali masjid dengan berbagai kegiatan jemaah Takrim.
Seperti drama membaca. Belajar, bertukar pikiran, silaturahmi dan gotong royong dalam membersihkan masjid. Selain itu, penganut Takrim juga diberi ruang untuk tampil di masjid-masjid yang ada di wilayah perkampungan, sering mempertunjukkan berbagai aktivitas seperti salawat, nasyid, dan rebana.
Selain itu kegiatan jamaah taklim tidak hanya kegiatan di mesjid saja namun juga kegiatan lainnya seperti shalawat di pesta pernikahan, acara Aqiqah Tashala Kulan, acara pindah rumah dan acara Tasha Lakltan lainnya di wilayah desa.
Selain pemerintah menarik perhatian terhadap kehadiran dewan Takrim dengan menyediakan ruang untuk berkumpulnya Takrim, dewan Takrim juga digunakan di seluruh kecamatan, misalnya di ruang kegiatan dan blok kamp untuk peringatan hari ke-17 di bulan Agustus ruang kompetitif untuk berkumpul.
Dalam wilayah kecamatan. Dewan Taklim memberikan wadah bagi perempuan di desa dan merevitalisasi masjid, karena kehadiran perempuan dan masyarakat mendorong partisipasi dan partisipasi dalam kegiatan keagamaan.
Dewan Taklim bertujuan untuk meningkatkan pemahaman agama penduduk setempat, dan jauh berbeda dengan kajian agama tetangga.
Selain itu, kegiatan jamaah Taklim desa juga memberikan kurikulum pembelajaran tentang rumah, mengasuh anak, fiqh, muammarah, ekonomi, keluarga, siksa neraka dan nikmat surga yang merupakan topik-topik yang sangat penting dalam kerukunan Masuk. Seiring dengan kehidupan lokal. Hal ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari saling mengingatkan.
Keberadaan jemaah Takrim ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyebaran gagasan keagamaan dan tetap terpeliharanya etika keagamaan serta keberagaman umat Islam di suatu wilayah tertentu.
Dewan Taklim beranggotakan perempuan-perempuan yang dianggap sebagai pejuang sejati atau orang-orang yang tak terkalahkan, menjadikan Dewan Taklim sebagai organisasi yang dinamis dan dinamis serta relevan dengan perkembangan zaman. Namun dengan hadirnya silaturahmi takrim ini juga harus diperhatikan agar tidak mengganggu aktivitas ibu-ibu rumah tangga sehingga meninggalkan tugasnya sebagai ibu rumah tangga dan ibu di rumah serta mengasuh anak.
Merumuskan visi organisasi adalah langkah penting untuk memberikan arah yang jelas dan tujuan jangka panjang yang dapat menginspirasi anggota organisasi. Dalam konteks organisasi seperti BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim), yang biasanya berfokus pada pengembangan dakwah dan pemberdayaan umat, beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam merumuskan visi adalah:
-
Pemahaman terhadap Tanggung Jawab Organisasi: Organisasi BKMT harus jelas memahami tanggung jawabnya terhadap masyarakat dan umat. Tanggung jawab ini meliputi peran dalam memberikan pendidikan agama, pembinaan moral, dan pemberdayaan sosial. Tanpa pemahaman yang jelas mengenai tanggung jawab tersebut, visi organisasi dapat menjadi kabur atau tidak relevan dengan tujuan yang ingin dicapai.
-
Keterlibatan Anggota: Sebuah visi organisasi harus melibatkan seluruh anggota dalam proses perumusan dan implementasinya. Organisasi BKMT harus memastikan bahwa visi yang dirumuskan bisa menginspirasi setiap individu untuk berkontribusi aktif, baik dalam bentuk waktu, tenaga, maupun ide.
-
Kesesuaian dengan Nilai-Nilai Agama: Karena BKMT berfokus pada pengembangan dakwah Islam, visi yang dirumuskan harus mencerminkan prinsip-prinsip agama yang sesuai dengan ajaran Islam. Visi ini seharusnya mengarah pada perbaikan moral dan sosial masyarakat, serta upaya meningkatkan kualitas kehidupan umat.
-
Jelas dan Terukur: Visi organisasi haruslah jelas, spesifik, dan dapat diukur pencapaiannya. Ini berarti visi tersebut harus mencakup tujuan yang konkrit dan realistis yang dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu, serta ada indikator yang bisa digunakan untuk menilai kemajuan.
-
Keterpaduan dan Kolaborasi: Merumuskan visi organisasi juga memerlukan kolaborasi antar berbagai pihak dalam organisasi tersebut. Setiap anggota harus merasa memiliki visi yang sama dan bekerja sama dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Ini menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap kemajuan organisasi.
-
Daya Dukung dari Sumber Daya: Visi yang rumuskan perlu disesuaikan dengan kemampuan dan sumber daya yang ada, baik itu sumber daya manusia, finansial, maupun materiil. Tanpa adanya dukungan yang cukup, visi organisasi mungkin sulit untuk diwujudkan.
-
Kepemimpinan yang Visioner: Kepemimpinan dalam BKMT harus memiliki kemampuan untuk melihat jauh ke depan dan merumuskan visi yang tidak hanya relevan untuk masa sekarang, tetapi juga untuk masa depan. Pemimpin yang visioner mampu mengarahkan dan memotivasi seluruh anggota organisasi menuju pencapaian tujuan bersama.
Dengan fokus pada tanggung jawab ini, BKMT dapat merumuskan visi yang bukan hanya ambisius, tetapi juga dapat diimplementasikan secara efektif dalam meningkatkan kualitas kehidupan umat dan masyarakat pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar