Pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dapat menjadi salah satu indikator berhasil atau tidaknya suatu pemerintahan, khususnya kepemimpinan, kepemimpinan, dan manajemennya. Ketika pertumbuhan ekonomi meningkat, jumlah perusahaan dengan lebih banyak peluang pengembangan juga meningkat.
Perusahaan tidak hanya dari lembaga keuangan tetapi juga lembaga non-keuangan dan non-k
euangan dapat memasuki pasar. Selain itu, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia juga menjadi salah satu cara dalam melakukan kegiatan investasi.
Pesatnya perkembangan perekonomian dan teknologi komunikasi telah membawa banyak kemudahan bagi dunia usaha. Hal ini terlihat dari banyaknya perusahaan yang didirikan dan dikembangkan melalui pemanfaatan peralatan teknologi.
Selain itu, karena perkembangan bisnis ini juga akan mempengaruhi daya saing perusahaan, maka setiap perusahaan harus selalu mengembangkan strategi. Salah satu cara perusahaan dapat menunjang kinerja perusahaan adalah dengan berpartisipasi di pasar modal.
Di era modern ini, kelas sosial dalam bidang pendidikan khususnya pelajar tentunya sangat penting dalam mendorong minat investasi. Perlu diketahui, saat ini minat mahasiswa untuk berinvestasi masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya keberanian dan motivasi mahasiswa untuk berinvestasi, serta rendahnya literasi keuangan.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat ini terdapat sekitar 64,3 juta penduduk pada kelompok usia 16 hingga 30 tahun atau sering disebut dengan generasi Milenial. Menurut Roussard dan Mitchell, literasi keuangan dapat didefinisikan sebagai pengetahuan keuangan dan kemampuan menerapkan pengetahuan keuangan.
Menurut Danes dan Hilla serta Chen dan Volpe, literasi keuangan adalah pengetahuan untuk mengelola keuangan (financial literasi adalah pengetahuan untuk mengelola uang). Memiliki literasi keuangan yang tinggi memungkinkan Anda memikirkan bagaimana Anda membelanjakan uang Anda. Contoh di atas menunjukkan bahwa literasi keuangan merupakan faktor kunci meningkatnya minat berinvestasi.
Pengetahuan keuangan syariah merupakan landasan yang sangat penting bagi mahasiswa akuntansi syariah.Pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip keuangan syariah, produk investasi syariah, dan aturan pasar modal syariah merupakan landasan terpenting dalam mengambil keputusan investasi yang bijaksana.
Literasi keuangan Islam memainkan peran penting, namun tantangan muncul ketika memasukkannya ke dalam kurikulum. Mengembangkan kurikulum yang komprehensif dan relevan dengan perkembangan pasar modal syariah penting untuk memastikan mahasiswa akuntansi syariah memiliki dasar pengetahuan yang cukup untuk mengelola dan menginvestasikan keuangannya sesuai dengan prinsip syariah.
Berdasarkan pembahasan di atas, fokus penelitian ini adalah pada literasi keuangan syariah dan persepsi laba atas investasi. Berbeda dengan penelitian Linda Dewi Agustin mengenai literasi keuangan, persepsi imbal hasil, dan motivasi minat berinvestasi. Penelitiannya menemukan bahwa literasi keuangan, persepsi pendapatan, dan motivasi berpengaruh terhadap minat investasi.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Riki Firmanshya tentang literasi dan kesadaran risiko menarik minat mahasiswa ekonomi syariah untuk berinvestasi di pasar modal syariah. Penelitiannya menunjukkan bahwa literasi dan kesadaran risiko berpengaruh positif terhadap minat investasi mahasiswa.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Noor Asliana mengenai kesadaran minat investasi dan modal minimum mengungkapkan bahwa variabel kesadaran dan modal minimum secara khusus mempunyai pengaruh dan nilai yang signifikan terhadap minat investasi di pasar modal syariah. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel independen yang digunakan. Kesamaannya adalah penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil investasi.
Setelah menjelaskan hal di atas, penelitian ini dapat menyarankan beberapa perkembangan penelitian ini dengan temuan penelitian sebelumnya. Ini termasuk literasi keuangan syariah dan kesadaran manfaat.
Alasan mengapa perlu dilakukan penelitian terhadap literasi keuangan siswa diantaranya:
- Permasalahan keuangan siswa saat ini sangat sulit.
- Selain itu, kebutuhan mahasiswa pun semakin meningkat.
- Misalnya, pelajar yang berimigrasi dan tinggal sendiri tentu harus memenuhi biaya hidup sehari-hari, membayar makan, dan menabung.
- Faktor lain yang mempengaruhi minat investasi adalah pengakuan pendapatan.
Persepsi return merupakan faktor penting yang dapat memotivasi atau menghambat mahasiswa akuntansi syariah untuk berinvestasi pada saham syariah. Kesadaran ini tidak hanya mencakup evaluasi potensi keuntungan finansial, namun juga pemahaman tingkat risiko yang terkait dengan investasi.
Persepsi terhadap saham syariah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain stabilitas pasar dan kinerja perusahaan. dan masalah etika terkait prinsip keuangan Islam. Mahasiswa akuntansi syariah dihadapkan pada dinamika kompleks yang dapat mempengaruhi cara mereka memandang saham syariah sebagai sarana investasi yang sejalan dengan nilai-nilai Islam.
Hasil investasi memainkan peran penting dalam menarik mahasiswa akuntansi syariah untuk berinvestasi di saham syariah. Pemahaman yang tepat tentang bagaimana keuntungan dihasilkan dari investasi pada saham syariah, dan kesadaran akan tingkat risiko yang ada, akan membentuk pandangan siswa terhadap investasi ini.
Minat berinvestasi pada saham syariah tentu sangat erat kaitannya dengan informasi dan edukasi yang diterima, oleh karena itu terdapat asumsi bahwa berinvestasi di pasar saham syariah mengandung risiko selain perolehan return yang akan terjadi. Perceived return dan persepsi risiko mempengaruhi minat seseorang dalam berinvestasi. Persepsi return mengacu pada cara pandang dan harapan individu mengenai return yang dicapai ketika berinvestasi di pasar modal.
Meskipun terdapat peluang untuk berinvestasi pada saham syariah, namun partisipasi mahasiswa akuntansi syariah dalam berinvestasi pada saham syariah cenderung minim. Penyebabnya mungkin karena kurangnya pemahaman dan persepsi negatif yang disebabkan oleh ketidakjelasan informasi dan stereotip tentang pasar modal syariah.
Alasan dilakukannya penelitian terhadap mahasiswa akuntansi syariah ini adalah karena program studi penulis sendiri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap fokus dan relevansi penelitian ini. Tergabung dalam komunitas mahasiswa Akuntansi Syariah memberikan penulis akses mudah untuk mengumpulkan data dari responden terkait, khususnya mahasiswa Akuntansi Syariah lainnya, yang menjadi fokus utama penelitian ini.
Hal ini memungkinkan penulis untuk mengkaji hubungan antara literasi keuangan syariah, persepsi keuntungan, dan minat investasi pada saham syariah dari sudut pandang yang lebih dalam.
Penelitian ini memberikan wawasan yang lebih spesifik dan relevan untuk memahami perilaku investasi syariah mahasiswa akuntansi syariah dan memberikan landasan untuk mengembangkan program literasi keuangan dan pendidikan investasi yang lebih efektif terkait akuntansi syariah