Selasa, 27 Mei 2025

KEKAYAAN ALAM DI LINGKUNGAN DESA


 

Sejak fajar menyingsing di sebelah timur, langkah saya dimulai dengan tegak berdiri di atas rerumputan yang segar dan tanah lembab yang disirami hujan semalam. Langkah ini kini tak lagi canggung seperti sebelumnya, tetapi masih memiliki kekuatan dalam pijakan di bumi.

 

Di pagi hari, saya berjalan menyusuri ladang serta kebun di belakang rumah. Tentu saja, saya melakukan aktivitas ini setelah menikmati sarapan teh dan pisang goreng di dapur bersama istri serta anak tercinta.

 

Pagi ini, saya memperhatikan proses pemotongan pohon lontar yang terletak di tepi sawah, yang dapat menghalangi cahaya matahari mencapai tanaman. Selain itu, kayu dari pohon lontar ini juga akan dijadikan bahan perbaikan untuk bagian dapur yang tiangnya sudah dimakan rayap.

 

Setelah itu, saya melanjutkan dengan memanen sayur terong, pisang, kelapa, dan cabai dari kebun yang akan digunakan sebagai bahan masakan yang nanti akan disiapkan istri untuk makanan para pekerja di sawah. Kebun kami menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, terutama sayur-mayur. Ini merupakan salah satu kekayaan yang kami nikmati hidup di desa. Dengan banyaknya sumber makanan di sekitar kami, yang kami tanam dan konsumsi setiap harinya, kebun kami menjadi garda terdepan dalam penyediaan pangan. Ketersediaan bahan makanan ini memastikan kami tidak kekurangan.

 

Sungguh luar biasa kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat desa. Sumber daya alam yang tiada bandingnya jika dibandingkan dengan kehidupan di kota besar, di mana segalanya harus dibeli dengan uang. Hidup sederhana yang cukup adalah impian banyak orang, terutama untuk masa pensiun, di mana gaya hidup lambat menjadi populer saat ini. Mengumpulkan uang sebanyak mungkin saat masih aktif bekerja sebagai persiapan untuk masa pensiun.

Hidup setelah pensiun yang sejahtera adalah kehidupan yang memenuhi semua kebutuhan dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan berbagai dana, baik dalam bentuk tabungan maupun investasi dalam aset tetap seperti tanah dan bangunan, termasuk sawah atau kebun.  

Kekayaan alam di lingkungan desa biasanya sangat beragam dan menjadi salah satu sumber utama kehidupan dan penghidupan masyarakat desa. Berikut adalah beberapa jenis kekayaan alam yang umumnya ditemukan di lingkungan desa:

1. Tanah Pertanian: Tanah yang subur digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan seperti padi, jagung, singkong, dan sayur-sayuran. Banyak desa juga memiliki kebun buah-buahan dan tanaman perkebunan seperti kopi, teh, kakao, atau kelapa sawit.

2. Air: Sungai, danau, atau mata air menjadi sumber air bersih dan irigasi. Air juga bisa dimanfaatkan untuk perikanan air tawar dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).

3. Hutan: Hutan desa menyimpan banyak sumber daya seperti kayu, rotan, bambu, serta hasil hutan non-kayu seperti madu, jamur, dan tanaman obat. Hutan juga berfungsi sebagai penyangga ekosistem dan sumber keanekaragaman hayati.

4. Tambang dan Mineral: Beberapa desa memiliki kekayaan mineral seperti pasir, batu kali, batu kapur, atau bahkan emas dan bahan tambang lainnya, meskipun pengelolaannya perlu pengawasan agar tidak merusak lingkungan.

5. Hewan Ternak dan Satwa Liar: Peternakan menjadi sumber ekonomi penting, termasuk sapi, kambing, ayam, dan itik. Di beberapa desa yang dekat dengan hutan, satwa liar juga menjadi bagian dari ekosistem lokal.

6. Udara yang Bersih dan Lingkungan Alami

 

 

 

Jumat, 23 Mei 2025

SUASANA MAKAN BERSAMA SETELAH GOTONG ROYONG BERSAMA DI DESA


Suasana Makan Bersama Usai Gotong Royong di Desa Itterung

Gotong royong adalah salah satu kegiatan sosial yang masih di lestarikan di desa itterung kecamatan tellu siattinge Kab. Bone. Gotong Royong sebagai ajang silahturahmi juga sebagai cara untuk membangun hubungan sosial dan hubungan komunikasi antar bersama warga masyarakat agar kehidupan bersama dalam lingkugan sosial senantiasa damai dan tentram. Gotong Royong akan kebersihan dan kerapihan lingkungan menjadi tanggung bersama antara pemerintah dna masyarakat. olehnya itu, pemerintah desa memiliki kewajiban untuk menjadi pelopor dalam mendukung paya kebersihan dan kerapihan serta ketertiban dari lingkungan dan menggalang dukungan masyarakat serta turun bersama masyarakat untuk bersama menjaga kebersihan. 

Setelah seharian bergotong royong membersihkan lingkungan, jalanan desa, dan area pemakaman, masyarakat Desa Itterung berkumpul untuk menikmati makan bersama sebagai bentuk kebersamaan dan rasa syukur. Kegiatan gotong royong ini merupakan tradisi yang senantiasa dilakukan menjelang bulan Ramadan dan sebelum Hari Raya Idul Adha. Selain sebagai bentuk persiapan menghadapi momen besar umat Islam, kegiatan ini juga bertujuan untuk menyambut para keluarga dan perantau yang datang berziarah ke makam leluhur seusai Idul fitri dan Idul Adha.

Di bawah rindangnya pohon atau di pelataran rumah warga, tikar digelar panjang sebagai tempat duduk bersama. Aneka hidangan khas Bugis seperti nasi putih, ikan bakar, ayam kampung, burasa, dan sakko tersaji di tengah-tengah, menambah semarak suasana. Tawa dan obrolan akrab terdengar di sela-sela suara sendok dan piring, menggambarkan kuatnya nilai kekeluargaan dan semangat gotong royong yang masih terjaga erat.

Makan bersama ini bukan sekadar berbagi makanan, melainkan juga sebagai wujud kebersamaan dan penghormatan terhadap tradisi turun-temurun. Para orang tua memberi teladan kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga kebersihan, menghormati leluhur, dan memperkuat solidaritas sosial di tengah kehidupan desa yang kian dinamis.


Kamis, 22 Mei 2025

PENGAWASAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA


Pengawasan Pembangunan Infrastruktur Desa

Pengawasan Pembangunan Infrastruktur Desa adalah proses pengendalian dan evaluasi terhadap kegiatan pembangunan di desa untuk memastikan bahwa pelaksanaannya sesuai dengan perencanaan, anggaran, serta peraturan yang berlaku. Pengawasan ini penting agar pembangunan berjalan efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Infrasturuktur di desa menjadi sorotan utama bagi masyarakat baik yang berasal dari dalam desa tersebut maupun dari desa lain juga akan menyoroti tentang perkembangan desa dimulai dari pertambangan dan perkembangan infrastrukturnya. Olehnya itu pembangunan infrastruktur menjadi bagian utama dalam kemajuan desa. 

Dalam pembangunan infrastruktur selain harus adanya pengawasan dalam pembangunannya. Apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau RAB yang telah dibuat itu.   Berikut ini adalah beberapa hal penting dalam pengawasan pembangunan infrastruktur desa, diantaranya sebagai berikut:

1. Tujuan Pengawasan

Tujuan dilaksanakannya suatu pengawasan adalah untuk menjamin pelaksaaan proses yang telah direncanakan sesuai dan tepat. Beberapa tujuan umum pengawasan,  diantaranya:
  • Guna Menjamin kualitas hasil pembangunan infrastruktur.

  • Untuk Mencegah penyimpangan dalam penggunaan dana desa.

  • Untuk Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

  • Untuk Mendorong akuntabilitas aparatur desa, khususnya pemerintah desa yaitu kepala desa.

2. Pihak yang Terlibat

Dalam proses pengawasan, ada beberapa stake holder yang memiliki tugas dalam melakukan pengawasan. Tugas pengawasn harus diberikan secara langsung, walaupun pada umumnya pengawasan pembangunan infrastruktur menjadi tugas bagi kita semua, yaitu masyarakat yang hadir dalam lingkungan tersebut.
  • Pemerintah Desa: Kepala desa dan perangkatnya melakukan pengawasan internal. Pengawasan internal ini dilakukan juga menjadi penyelenggara dalam pelaksanaan pembangunan di desa. 

  • BPD (Badan Permusyawaratan Desa): Melakukan fungsi kontrol terhadap kebijakan dan pelaksanaan pembangunan. BPD sebagai lembaga perwakilan masyarakat yang berasal ddaerah-daerah perwakilan dusun atau lingkungan daerah tempat lokasi tersebut berada. 

  • Masyarakat: Dilibatkan dalam pengawasan partisipatif (misalnya melalui forum musyawarah desa). contohnya dalam musyawarah perencanaan RPJMDes, RKPDes, dan APDEs dan musyawarah-musyawarah lainnya. 

  • Inspektorat Kabupaten/Kota: Melakukan audit dan pengawasan teknis. Kegiatan pengawasan ini biasanya dilakukan dalam satu forum dalam bentuk pendampingan da percontohan.

  • Pendamping Desa: Membantu dalam pelaksanaan teknis dan administrasi. Pendamping Desa baik pendamping desa yang disebut pendamping Lokal desa, dan pendamping desa yang berada dalam kecamatan, baik dari pendamping desa infrastruktur, pendamping desa dalam bidang hukum, dan pendamping desa dalam bidang pemberdayaan., akan senantiasa memberikan pedoman dan himbauan serta pendampingan terkait pemerintahan desa, dan pembangunan desa ddan seterusnya. 

3. Bentuk Pengawasan

Dalam bentuk pengawasan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait, diantaranya: 
  • Pengawasan administratif: Pemeriksaan dokumen, laporan keuangan, dan perizinan. dalam hal ini yaitu Laporan pertanggungjawaban sebagi bukti administratif dari pembangunan desa. 

  • Pengawasan teknis: Melibatkan tenaga ahli untuk menilai kualitas dan spesifikasi bangunan. Pengawasan ini adalah pengawasan terhadap keadaan fisik dari pembangunan itu sendiri. pengawasan ini dilakukan dengan mencocokkan dengan RAB atau perencanaan yang telah direncanakan dan tertuang di APBDes.

  • Pengawasan partisipatif: Masyarakat memantau pelaksanaan di lapangan secara langsung. Pengawasan ini biasanya dilakukan oleh tripika kecamatan berserta dengan pendamping desa, BPD serta semua apara pemerintah desa dengan turun langsung ke lapangan dalam melakukan pengawasan terkait. 

  • Pengawasan fungsional: Dilakukan oleh lembaga pemerintah yang berwenang seperti Inspektorat. 

Dengan jelasnya pengawasan dilakukan oleh siapa, dengan tujuan apa, serta bentuk pengawasan yang ada, maka dapat diketahui bahwa betapa pentingnya pengawasan itu dilakukan.  

Rabu, 21 Mei 2025

PRODUKTIVITAS BUAH KELAPA

Kelimpahan alam dan sumber pendapatan. Kita dikelilingi oleh kekayaan alam dan lingkungan yang indah. Indonesia diberkati dengan lingkungan  tropis di mana berbagai macam tanaman dan sayuran dapat bertahan  dan tumbuh dengan baik. Kekayaan alam di sekitar kita sangatlah kaya. Pertanyaannya adalah bagaimana  mengelolanya dengan baik agar tidak hanya laku terjual, namun juga menghasilkan nilai ekonomi.

Salah satu sumber daya alam yang selalu ada di sekitar kita adalah kelapa. Kelapa merupakan salah satu jenis tanaman berakar serabut yang mempunyai musim tumbuh sangat panjang. Ada banyak jenis kelapa, dan membutuhkan waktu 10 tahun untuk berbuah. Ada juga kelapa yang sangat produktif yang berbuah dalam waktu tiga tahun setelah ditanam.

Selain  itu, buah kelapa ini merupakan varietas unggul di bidang pertanian karena dapat ditanam di lahan tanam mana saja dan dapat ditanami tanaman lain serta sayur-sayuran dan buah-buahan lainnya dengan sistem tanam campuran.

Tanaman ini mempunyai banyak manfaat dan layak digunakan pada daun kelapa, batang pohon  kelapa, dan buah  muda hingga matang. Buahnya dapat digunakan dalam berbagai jenis  makanan dan minuman olahan serta mengandung komponen nutrisi alami, termasuk air kelapa yang dapat menetralkan racun dalam tubuh. Kelapa digunakan dalam berbagai jenis produk makanan, namun  di masyarakat kami, kelapa banyak diproduksi di wilayah tersebut, sehingga masyarakat lebih memilih kelapa mentah, kelapa utuh, atau kelapa belum diolah yang Kami jual.

Kelapa dikupas dan dijual kepada tengkulak yang menjual hasil pertanian, yang mengolahnya menjadi kopra dan menjualnya dengan harga tinggi sehingga berdampak pada penurunan nilai tambah ekonomi masyarakat. Lalu mengapa masyarakat tidak mengeringkan kelapanya sendiri  untuk dijadikan kopra lalu menjual kopra tersebut dengan harga jual yang lebih tinggi?

Permasalahan yang ada di masyarakat kita adalah buah kelapa hanya dijual dalam bentuk kelapa mentah atau kopra. Lalu kenapa tidak membuat minyak kelapa dan produk kelapa lainnya? Hal ini menurunkan nilai produktivitas masyarakat Indonesia. Hal ini perlunya peningkatan produktivitas masyarakat, seperti pelatihan untuk meningkatkan produktivitas kelapa. Meningkatkan produktivitas petani  melalui inovasi. Petani muda adalah petani yang  pantang menyerah, membangun inspirasi dan selalu berinovasi untuk memajukan pertanian.

 




Senin, 19 Mei 2025

MENJAGA DAN MERAWAT INFRASTRUKTUR DESA



INFRSTRUKTUR DESA ADALAH ASET YANG DIMILIKI DESA. 

Sarana dan prasarana desa termasuk didalamnya bangunan, jalan, drainase dan lain sebagainya. Sarana dan prasarana yang disediakan dan dibangun oleh pemerintah pusat, baik pemerintah desa, kabupaten dan Provinsi atau proyek Pemerintah pusat, adalah aset yang harus dijaga dan dirawat bagi kita masyarakat. khususnya dalam infrastruktur yang berada di sekitar kita atau yang berada di desa, menjadi kewajiban bagi kita masyarakat untuk menjaga dan merawatnya.

Menjaga dan merawat infrastruktur desa adalah hal yang sangat penting untuk memastikan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran hidup masyarakat desa. Infrastruktur yang baik mendukung berbagai kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya, serta memperbaiki kualitas hidup warga. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga dan merawat infrastruktur desa:

1. Penyuluhan dan Edukasi kepada Masyarakat

  • Pendidikan masyarakat tentang pentingnya merawat infrastruktur sangat krusial. Misalnya, memberi tahu warga agar tidak membuang sampah sembarangan di jalan, sungai, atau fasilitas umum lainnya yang bisa merusak infrastruktur. Melibatkan masyarakat dalam kegiatan gotong royong untuk merawat fasilitas umum juga sangat efektif. Dengan pendekatan ini, rasa kepemilikan terhadap infrastruktur desa akan meningkat. dengan adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga aset desa, maka masyarakat akan teredukasi dengan pentingnya untuk menjaga aset desa, dengan menjaga kebersihan baik dari sampah, rerumputan yang menghalangi jalan dan lain sebagainya. 

2. Pemeriksaan dan Pemeliharaan Rutin

  • Pemeriksaan rutin terhadap infrastruktur desa seperti jalan, jembatan, saluran air, dan fasilitas umum sangat penting. Pemerintah desa dapat melakukan inspeksi berkala untuk mendeteksi kerusakan dini sebelum menjadi masalah besar. Misalnya, perawatan jalan seperti pengaspalan ulang, penambalan lubang jalan, atau pembersihan drainase perlu dilakukan secara berkala. Infrastruktur lain seperti fasilitas air bersih dan rumah ibadah juga memerlukan pemeliharaan agar tetap berfungsi dengan baik.

3. Gotong Royong Masyarakat

  • Budaya gotong royong adalah tradisi yang kuat di banyak desa di Indonesia. Mengorganisir kegiatan gotong royong untuk merawat infrastruktur seperti membersihkan saluran air, memperbaiki jalan rusak, atau memperbaiki jembatan yang ada adalah cara yang efektif dan hemat biaya. Pemerintah desa dapat mengkoordinasikan kegiatan ini dengan menyediakan peralatan sederhana dan logistik yang dibutuhkan, serta memberi motivasi bagi masyarakat untuk berpartisipasi.

Menjaga dan merawat infrastruktur desa membutuhkan kerjasama antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak terkait lainnya. Dengan pendekatan yang terencana dan berkelanjutan, infrastruktur yang ada akan dapat terus mendukung kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat desa, serta memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penghuninya.

Minggu, 18 Mei 2025

LINGKUNGAN ALAM YANG MASIH ASRI

Lingkungan alam yang masih asri adalah lingkungan yang belum banyak mengalami perubahan atau kerusakan akibat aktivitas manusia. Ciri-cirinya bisa kamu lihat dari keseimbangan antara unsur-unsur alam seperti udara, air, tanah, tumbuhan, dan hewan yang masih terjaga secara alami.

Berikut ini beberapa ciri lingkungan alam yang masih asri:

  1. Udara yang bersih dan segar
    Tidak tercemar oleh polusi asap kendaraan atau pabrik. Biasanya terasa sejuk dan menyegarkan saat dihirup. Hal ini terjadi karena masih asrinya lingkungan tersebut dengan kandungan oksigen yang berlimpah di sekitar lingkungan yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan di sekitar. 

  2. Air yang jernih
    Sungai, danau, atau sumber airnya masih jernih, tidak tercemar limbah dan bisa mendukung kehidupan biota air. Sungai yang masih asri dan air nya jernih, hal ini dipengaruhi oleh kandungan air di sekitar dan karena dari mata air secara langsung, dan dari ikatan akar-akar tumbuhan yang hidup di sekitar danau tersebut yang mengikat unsur-unsur hara tanaman. sehingga hewan-hewan air tawar bisa hidup di danau tersebut dengan baik.

  3. Banyak pepohonan dan tumbuhan hijau
    Keberadaan hutan atau vegetasi alami yang lebat menjadi rumah bagi banyak makhluk hidup. Pepohonan yang tumbuh dengan berbagai jenisnya menjadikan lingkungan semakin asri dan tentunya selain menjaga ekosistem yang ada semakin baik, juga ini akan menjadikan tumbuh-tumbuhan semakin berkembangan dengan baik, serta menjaga keberlangsungan hewan-hewan yang ada didalamnya. 

  4. Keanekaragaman hayati tinggi
    Hewan dan tumbuhan hidup berdampingan tanpa gangguan besar dari manusia. Masih ada hewan liar yang bisa ditemukan di habitat aslinya.

  5. Suasana tenang dan alami
    Jauh dari kebisingan kota, suasananya menenangkan, cocok untuk healing atau refreshing. lingkungan yang asri memberi ketenangan, kenyamanan bagi kita yang berkunjung didalamnya dengan lingkungan yang beragam. Lingkungan yang asri menciptakan alam sekitar yang menarik untuk berkemah di sekitarnya, memancing di danau, berenang dan kegiatan ainnya. 

Lingkungan asri dan sehat tidak hanya ditandai oleh kebersihan dan ketenangan suasananya, tetapi juga oleh keanekaragaman hayati yang tinggi. Di tempat seperti ini, kamu bisa menemukan berbagai jenis tumbuhan liar, burung berkicau, hingga serangga yang hidup berdampingan secara alami. Di danau yang airnya jernih, terdapat beragam jenis ikan yang berenang bebas, menandakan bahwa ekosistem air tersebut masih sangat sehat dan tidak tercemar.

Sabtu, 17 Mei 2025

MENCIPTAKAN RUANG TUNGGU YANG ESTETIK

Konsep Ruang Tunggu Estetik dan Nyaman

Ruang tunggu dirancang sebagai area yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat menunggu, tetapi juga sebagai ruang yang mampu menciptakan suasana nyaman, tenang, dan menyenangkan bagi semua pengunjung. Ruang ini akan menjadi solusi untuk mengurangi rasa bosan saat menunggu, serta membantu menjaga ketertiban dan ketenangan antrian.

Elemen Ruang Tunggu diantaranya harus memuat beberapa hal berikut ini:

  1. Tempat Bermain Anak
    Disediakan area bermain yang aman dan edukatif untuk anak-anak, dilengkapi dengan permainan sederhana seperti balok, puzzle, buku cerita bergambar, dan karpet bermain yang empuk. Warna-warna cerah namun lembut digunakan untuk menciptakan suasana ceria dan ramah anak. tidak bisa kita pungkiri bahwa dalam proses antrian yan panjang, terdapat anak kecil, balita ataupun bayi yang berada dalam antrian, sehingga dapat menimbulkan kejenuhan bagi mereka yang berdesak-desakan. anak-anak mudah untuk bosan, dan dunianya memang untuk bermain, sehingga memfasilitasi mereka dengan tempat bermain di ruang tunggu.

  2. Kursi dan Meja Tunggu
    Tersedia tempat duduk yang ekonomis dan estetik dengan desain modern-minimalis. Kursi dilengkapi dengan meja kecil di antaranya, memungkinkan pengunjung membaca atau mengisi waktu dengan nyaman. Dengan adanya kursi dan meja memungkinkan bagi pengunjung untuk duduk ketika menunggu antrian, dan tidak usah berdiri yang memberikan 

  3. Rak Buku Sederhana
    Rak buku disusun secara rapi dan menarik, berisi koleksi buku ringan dan inspiratif, seperti cerita pendek, komik edukatif, buku parenting, hingga majalah umum. Buku-buku dipilih dengan tema yang universal dan mudah dipahami, sederhan, dan juga bisa diselingi dengan buku gambar dengan teman anak-anak. 

  4. Desain Interior yang Estetik
    Interior ruang menggunakan warna-warna netral dan aksen hangat seperti kayu alami, pencahayaan lembut (warm light), dan dekorasi dinding yang minimalis tapi inspiratif (seperti kutipan positif atau mural tematik). Tanaman hijau indoor juga ditambahkan untuk kesan segar dan hidup.

  5. Suasana Tenang
    Sistem suara dipasang untuk memutar musik instrumental yang lembut, membantu menciptakan suasana yang relaks. Dinding dan lantai menggunakan material peredam suara untuk meminimalisir kebisingan. Dengan ruang tunggu yang tenang dan bersahabat dari semua pengunjung karena ketertiban yang diberikan, maka suasana akan tetap tenang.

Dengan desain tuang tunggu yang menarik, dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
  • Mengurangi rasa jenuh dan stres selama proses menunggu.
  • Meningkatkan kualitas pengalaman pengguna fasilitas umum.
  • Menjaga ketertiban dan kenyamanan di ruang tunggu
  • Memberikan ruang yang ramah anak dan inklusif.


DAMKAR SERTA MASYARAKAT MENYELAMATKAN SAPI YANG TERPELESET DI SUMUR

Petugas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) berhasil mengevakuasi seekor sapi milik warga yang terpeleset dan jatuh ke dalam sumur di desa itterung k...