Rabu, 20 Maret 2024

PUISI: SEMANGAT BARU



Sayup-sayup mata 

Menunjukkan hati yang tidak karuan

Dikumandangkan takbir ketiga kali itu

Hentakan kaki dari sepatu Cinderella sepasang belia

Memiliki irama yang menarik di telinga

Sepasang orang tua yang memegang kedua tangan

Sang pujaan hati Ananda,

Terbersit dalam hati harapan sang sajak ini

Kapan waktu itu datang

Bilamana dan bilamana

Sepeninggal itu

doa dipanjatkan oleh khatib 

betapa agungnya Sang Pencipta 

Di agungkan dan dikumandangkan

Takbir, Tahmid untuKNya Sebagai Pemujaan yang utama

Penciptaku, penciptaku.,Hanya itu yang terucap di lidah ini. 

 Tanpa satu katapun harapan yang diutarakan

Engkau lebih tahu apa yang kuinginkan

Bahkan apa yang dibutuhkan

Usap tangis dan haru menyemarakkan ucapan maaf 

Terdengar di benturan-beNturan dinding mesjid itu

Terngiang suasana yang dahulu

Bahkan untuk menengadahkan tangan

 Untuk meminta maaf kepada kedua pujangga hati

 Ayah, Ibu.

Anakmu kini ingin bersamamu 

Sungguh kehilangan ini adalah sakit yang luar biasa

Sakit yang tidak terarah dan harus kekeluarkam pada siapa? 

Tanpa ada sanak saudara

Kau pergi tanpa warisan keluarga

Bahkan warisan tanah dan bangunan

Namun, pergi dengan pemberian nasehat

 Yang baru kuyakini hari ini.

Semangat Baru kini bersemi 

Dalam jiwa yang terbelenggu ini

Meramu dan meramu berbagai langkah 

Agar tetap bertahan di belantara dunia dan rantauan

Kembali memasang badan

Telinga, kaki dan tangan

 Untuk bertumpu pada diri sendiri

 Bertumpu untuk mendapatkan penghidupan 

Hidup memiliki rumah

Hidup diantara bangunan yang kokoh berdiri.

Disini Gubuk Kardusku 

Dengan Semangat Baja.


By.SitiAisyah.miftahuljannah

sitiaisyah110385@gmail.com

Tidak ada komentar:

DAMKAR SERTA MASYARAKAT MENYELAMATKAN SAPI YANG TERPELESET DI SUMUR

Petugas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) berhasil mengevakuasi seekor sapi milik warga yang terpeleset dan jatuh ke dalam sumur di desa itterung k...