Kamis, 21 Maret 2024

Sang Pengelana dan Kain Kafan


Berkelana dalam luasnya Padang pasir

Mencari sebatang rumput

Nan menandakan kehidupan

Pengalaman berbekal kemandirian


Menjadi dasar dan tumpuanku 

Memapaki jalan berdebu nan terik

Gunung dikejauhan terlihat 

bagai batu besar nan hitam pekat


Membaur bersama 

Berjejeran tak terikat

Kulihat wadahku

Air tinggal seteguk


Ingin ku teguk pengeluh keringat

Terik masih tidak menampakkan bayangan diriku

Oh. Tidak ada tempat beristirahat

Kutatap sekeliling tidak ada tanda kehidupan dan orang disekitar itu.


Kutatap kembali diriku 

Dari pangkal kaki ke badan

Masihkah kuat untuk berdiri dan berjalan? 

Ataukah kuakan disini


Tumbang  bersama pasir 

Yang menjadi kain kafan dan kuburanku

Termangu dan merungkuk  Diri

Wahai sang Pengelana 


Puisi by. Siti Aisyah

sitiaisyah110385@gmail.com

Tidak ada komentar:

DAMKAR SERTA MASYARAKAT MENYELAMATKAN SAPI YANG TERPELESET DI SUMUR

Petugas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) berhasil mengevakuasi seekor sapi milik warga yang terpeleset dan jatuh ke dalam sumur di desa itterung k...