Beberapa Bagian yang perlu dipertimbangkan tentang kewajaran Kurikulum pada Anak Usia Dini. Apakah kurikulum pendidikan anak usia dini perlu? Anak usia dini merupakan masa kritis dalam kehidupan anak bagi perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosialnya.
Perkembangan mental dan fisik mengalami kemajuan yang sangat pesat sejak lahir hingga berusia enam tahun.Para ahli saraf meyakini bahwa pada usia ini pembentukan jaringan sel otak terjadi dengan sangat cepat. Jaringan ini menghubungkan sel neuron yang diberikan Tuhan sebagai modal dasar kecerdasan.
Semakin banyak jaringan yang terbentuk antar sel saraf, maka otak anak akan semakin baik. Jaringan antar sel tercipta sebagai proses belajar anak.
Dalam proses pembelajaran direncanakan dengan cermat akan memberi Anda pengalaman belajar berkualitas tinggi. Pengalaman belajar awal yang positif mendorong perkembangan intelektual, sosial dan emosional anak-anak dan membentuk landasan yang kokoh untuk kesuksesan di sekolah di kemudian hari.
Menurut penelitian terbaru tentang pembentukan fungsi eksekutif yang dilakukan oleh Harvard University pada tahun 2011, kecerdasan terbentuk pada anak usia dini melalui jaringan saraf (wiring), namun kemampuan mengatur diri juga mulai terbentuk. Pada usia muda, antara 4 dan 6 tahun.
Merujuk pada pengertian kurikulum dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan kesepakatan mengenai tujuan, isi, bahan pembelajaran, dan metode yang dijadikan pedoman.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” Artinya, sangat penting agar pengalaman belajar bermakna dan bermutu tinggi untuk anak-anak di tahun-tahun awal direncanakan, dilaksanakan secara cermat dan komprehensif.
Kurikulum PAUD mencakup tujuan, hasil belajar, proses, dan isi yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak serta pengetahuan, keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan kesiapan anak untuk belajar pada tingkat penunjang pendidikan lebih lanjut, dan membangun sikap.
Silabus PAUD memberikan pedoman proses stimulasi yang dilakukan secara cermat dan cermat sesuai karakteristiknya. selanuutnya, siswa diperiksa dan dievaluasi secara komprehensif menggunakan data otentik. Proses stimulasi yang tidak direncanakan gagal mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, penting bagi setiap satuan pendidikan anak usia dini untuk merumuskan dan mengembangkan kurikulum .